"Rumah sakit ini memiliki 142 tempat tidur dengan keunggulan yang dimiliki dalam bidang layanan code stroke, pelayanan bedah saraf, neuro intervensi, stroke check-up dan medical check-up serta neuro restorasi dan health tourism," ungkapnya.
Ia menjelaskan rumah sakit ini berdiri di atas lahan seluas 1,2 hektare, memiliki 25 dokter spesialis dan 560 petugas kesehatan. Indikator kinerja saat Covid-19 sempat menurun. Namun pihak rumah sakit melakukan transformasi budaya dengan moto melayani sepenuh hati.
"Dengan semangat baru, RSO Mohammad Hatta bertekad untuk bekerja cerdas, cermat dan ikhlas, menuju go internasional. Semangat Bung Hatta akan coba kami tularkan pada rumah sakit ini," katanya.
Perwakilan keluarga Bung Hatta, Gemala Rabiah Hatta menyampaikan, pencantuman nama Bung Hatta pada rumah sakit ini mengartikan bahwa Bung Hatta tidak hanya milik Bukittinggi tapi milik dunia.
"Pencantuman nama Bung Hatta ini menjadi sebuah kebanggaan bagi kami keluarga, serta sebagai wujud mengenang Mohammad Hatta. Kita berharap dengan nama baru, rumah sakit ini bisa meningkatkan kualitas rumah sakit serta mengedukasi masyarakat untuk hidup sehat," tukasnya.
Maksimalkan Vaksinasi
Pada kesempatan itu, Menkes juga berharap vaksinasi dilaksanakan maksimal, terutama bagi tenaga kesehatan dan lanjut usia atau lansia yang memiliki risiko tinggi terpapar. Menurut Menkes, risiko lansia terkena Covid-19 dan meninggal, cukup tinggi, hingga 12 persen.
Baca juga: 3 Hari Beroperasi, IGD RSUD Bukittinggi Sudah Layani 15 Pasien, Mulai Covid-19 hingga Persalinan
“Saat ini sudah 9 juta warga Indonesia yang telah divaksin. Tolong fokuskan vaksinasi untuk lansia, apalagi jelang Lebaran ini,” ingatnya. [pkt]