Berita viral terbaru: Ribuan warga komunitas Dalit, di negara bagian Tamil Nadu, India bagian selatan menyatakan akan masuk Islam. Mereka merasa didiskriminasi oleh kasta yang berlaku dalam agama Hindu.
Padangkita.com - Kabar menghebohkan datang dari warga komunitas Dalit, di negara bagian Tamil Nadu, India bagian selatan. Mereka secara beramai-ramai menyatakan akan masuk Islam.
Hal itu terjadi setelah adanya insiden tragis di Mettupalayam, Coimbatore, di mana tembok runtuh dan menyebabkan kematian 17 orang warga Dalit.
Tembok itu roboh di deretan rumah-rumah Dalit di Nadur pada 2 Desember 2019 lalu setelah hujan lebat melanda Mettupalayam dan daerah sekitarnya.
Baca juga: Penduduk Berdiam Diri dari Rumah, Babi Liar Kuasai Kota Haifa Israel
Warga Dalit pun kemudian mengklaim bahwa mereka telah didiskriminasi oleh pemerintah setempat. Hal itulah yang kemudian membuat hampir 3000 warga Dalit akan melepas identitasnya sebagai pemeluk Hindu.
Di daerah-daerah seperti Coimbatore yang saat ini warganya tengah berbondong-bondong masuk Islam, memang ada beberapa kasus diskriminasi yang dilaporkan.
Mulai dari masuk ke kuil-kuil hingga diskriminasi di tanah pemakaman.
Bahkan juga ada diskriminasi terhadap kaum Dalit di toko-toko teh dan ruang publik.
Mereka masih dipanggil dengan nama kasta mereka. Meskipun banyak, terutama generasi muda, menentang hal itu.
Hal itu kemudian mendorong sebagian besar anak muda untuk berbicara tentang keluhan mereka kepada pemerintah.
Namun, suara mereka tidak didengar. Karena itulah, mereka lebih memilih memperjuangkan harga diri dengan cara memeluk Islam.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="44294" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Salah satunya diakui oleh Sarath Kumar yang telah masuk Islam dan kemudian mengubah namanya menjadi Abdhuallah.
Ia mengatakan, ketika 17 warga Dalit meninggal karena insiden tembok runtuh, tidak ada umat Hindu yang menyuarakan mereka.
Namun, kata dia, hanya Muslim yang menyuarakan dan berdiri bersama mereka untuk melakukan protes.
"Di mana Arjun Sampath yang mengatakan bahwa dia akan menyuarakan orang-orang Hindu yang dianiaya? Di mana pemimpin itu? Saudara-saudara Muslim kita mengundang kita ke rumah-rumah mereka. Orang-orang Hindu tidak pernah memanggil kita. Apakah Anda akan membuat saya memasuki kuil umum? Kita bisa memasuki masjid mana pun ke lima masjid setelah menjadi mualaf. Saya menyembah dewa di sana dengan semua tingkatan orang. Tetapi apakah Anda mengizinkan saya memasuki kuil Mariamman dan mencari tuhan?" ujarnya.
Baca juga: Ramadan Tahun Ini Akan Jadi Ramadan Pertama Bagi 4 Artis Mualaf Ini
Abdhuallah pun turut menggemakan sentimen dari banyak warga Dalit yang memeluk Islam.
"Kamu akan memanggil kami orang Hindu, tetapi membeda-bedakan kami dengan kasta. Kamu memanggilku Hindu, tapi kamu tidak menerimaku sebagai satu," katanya.
Selain Abdhuallah, juga ada pemuda bernama Illavenil yang mengatakan bahwa ia telah masuk Islam. Illavenil memutuskan untuk meninggalkan Hindu sesuai dengan apa yang dikatakan Ambedkar.
"Saya kehilangan identitas, yang berarti saya harus menyingkirkan pernyataan kasta seperti Pallar, Parayar, Sakkriyar. Saya dapat hidup dengan harga diri hanya ketika saya melepaskan identitas ini. Saat mengikuti Hindu karena kasta kami, kami bahkan tidak diperlakukan seperti manusia," jelasnya
Selanjutnya, pria bernama Mohammed Abubaker yang sebelumnya dikenal dengan Marx juga telah memutuskan masuk Islam setelah terjadinya peristiwa 2 Desember lalu.
"Kami masuk Islam semua karena ketidakadilan kasta yang berlaku dan tidak tersentuh. Misalnya, setiap dalit yang kurang mampu tidak bisa masuk ke kuil Mariamman [Dewi Durga]. Toko-toko teh memiliki diskriminasi di sini. Kami tidak bisa duduk dengan orang lain secara setara di bus pemerintah," kata Mohammed.
Baca juga: Hikmah Corona, Raja MMA Wilhelm Ott Mualaf
Di sisi lain, Sekretaris Negara Tamil Puligal Katchi, Illavenil mengatakan bahwa secara hukum 430 orang warga Dalit telah memeluk Islam dan banyak lagi lainnya sedang dalam proses menjadi mualaf. [*/Jly]