Remaja Calon Tim Keamanan Kim Jong Un Ditangkap Usai Bunuh Ayah Kandung

berita viral terbaru: remaja ditangkap korea utara

Pengawal keamana pribadi Kim Jong Un. [foto: Ist]

Berita viral terbaru: Remaja yang terpilih sebagai anggota keamanan pribadi Kim Jong Un ditangkap pihak berwenang Korea Utara.

Padangkita.com - Berita mengenai Korea Utara memang tak pernah habis menjadi sorotan publik. Baru-baru ini saja, Radio Free Asia melaporkan bahwa pihak berwenang Korea Utara menangkap seorang remaja.

Remaja tersebut akan memulai pelatihan unit militer elit. Ia rencananya akan menjadi anggota keamanan pribadi untuk Kim Jong Un.

Baca juga: Populer di Media Sosial, 6 Robot Ini Mirip Manusia Sungguhan

Remaja tersebut berasal dari Daerah Kimjongsuk, Provinsi Ryanggang. Ia merupakan seorang siswa sekolah menengah di tahun pertama yang akan bergabung dengan Departemen Lima dari Partai Pekerja Korea.

Unit 963, akan menjadi departemen yang ditugaskan untuk siswa laki-laki tersebut. Unit itu berada di Komando Pengawal Tertinggi yang bertugas melindungi Kim Jong Un dan seluruh keluarganya.

Pada 2012 lalu, Time sempat mewawancarai seorang pembelot yang pernah bertugas di Komando Pengawal Tertinggi itu.

Orang itu mengatakan untuk bisa masuk ke dalam kelompok elit tersebut terdapat seleksi yang sangat ketat. Tidak hanya para calon harus memiliki spesimen fisik yang sempurna, sejarah keluarga mereka juga akan dilihat untuk menilai kesetiaan.

Menurut keterangan beberapa sumber, komite partai di wilayah Kimjongsuk juga mungkin akan mendapatkan kesulitan karena remaja tersebut.

Pasalnya remaja yang mereka pilih untuk Departemen Lima itu, kini tengah ditahan karena diduga melakukan pembunuhan pada ayah kandungnya sendiri.

"Pada 5 Juli, seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dari SMA Kimjongsuk mencekik ayahnya hingga mati di rumahnya," kata seorang penduduk kabupaten tersebut kepada RFA Korea.

"Dia adalah kandidat terakhir untuk Departemen Lima dari Organisasi Partai dan Departemen Bimbingan Partai Pusat," tambah sumber itu.

Baca juga: Bocah Ini Terancam 15 Tahun Penjara karena Setubuhi Gadis 14 Tahun

Insiden tersebut terjadi, diduga lantaran anak dan ayah itu bertengkar membahas mengenai studi anaknya tersebut.

Merasa tak terima, sang anak lantas marah dan melakukan tindakan yang berujung pada kematian sang ayah.

“Sang ayah, seorang guru matematika di SMA Kimjongsuk memukul komputer saat putranya menggunakannya untuk bermain game, berteriak kepadanya untuk belajar. Sebagai protes, putranya mencekik sang ayah hingga mati menggunakan kabel pengisi daya komputer saat mereka berkelahi,” kata sumber itu.

Berdasarkan keterangan sumber tersebut, remaja itu ditugaskan di Komando Pengawal Tertinggi, yang melindungi kepemimpinan (Partai Buruh Korea).

“Bocah itu sedang menunggu telepon dari Pyongyang dan siap untuk pergi dengan pemberitahuan sesaat," kata sumber itu.

"Tapi dia membunuh ayahnya, jadi komite partai di wilayah Kimjongsuk menuduhnya melakukan kejahatan. Dia bisa dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atau mati," jelasnya

Baca juga: Unik, Demi Tunjukkan Bukti Suami Istri Pasangan di Filipina Pajang Foto Pernikahan

Lantaran remaja tersebut telah disetujui oleh komite kabupaten untuk bergabung dengan Komando Pengawal Tertinggi, bisa dikatakan komite kabupaten juga dapat dianggap bertanggung jawab atas insiden itu.

"Kami tidak bisa mengatakan sejauh mana tanggung jawab akan terjadi dalam masalah ini," kata sumber.

Berdasarkan wawancara RFA dengan seorang pejabat di Pyongan Utara pada Rabu (15/7/2020), mengatakan sulitnya seleksi untuk masuk Departemen Lima.

Menurut keterangan pejabat itu, remaja tersebut merupakan finalis yang telah lolos dari banyak seleksi.

“Setiap tahun Departemen Lima menginstruksikan setiap partai provinsi untuk merekomendasikan kandidat, dan partai provinsi memberi tahu komite kota dan kabupaten untuk menyerahkan daftar calon remaja. Persaingan sangat ketat, dengan sekitar 1 dari setiap 100 dalam daftar yang dipilih untuk berlatih dengan Departemen Lima," kata pejabat itu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat kandidat terpilih komite partai lokal harus bertanggung jawab untuk mengelola kandidat tersebut. Hal itu dilakukan agar mereka siap untuk menjalani pelatihan di Pyongyang.

Baca juga: Ini 7 Wanita Muslim Kaya dan Cantik di Dunia, Terkaya Rp560 Triliun

"Jika ada kandidat yang dipilih sakit sebelum pergi ke Pyongyang, partai lokal akan segera mengecualikan mereka dan menyerahkan daftar kandidat baru sesegera mungkin," kata pejabat itu.

“Tetapi jika kandidat melakukan kejahatan serius selama masa tunggu ini, masalahnya berbeda. Karena siswa ini seharusnya menyenangkan atau melindungi Pemimpin Tertinggi, kejahatan itu dianggap sebagai 'kesalahan besar' bagi para pejabat partai karena mereka gagal mengevaluasi dengan baik ketulusan dan moralitas kandidat,” ungkap pejabat itu. [*/Prt]


Baca berita viral terbaru hanya di Padangkita.com 

Tag:

Baca Juga

Padang, Padangkita.com - Ketua Umum FORKI Sumbar, Andre Rosiade bersyukur atas raihan atlet karate Sumbar dalam PON XX di Papua tahun 2021.
Boyong 2 Perak di PON Papua, Rombongan Karateka Sumbar Dijamu Andre Rosiade
Berita Viral, Minta Uang Rp5.000 Untuk Beli Rokok Tak Dikasih, Cucu Ancam Bunuh Sang Nenek, Viral trending Terbaru Hari Ini
Minta Uang Rp5.000 Untuk Beli Rokok Tak Dikasih, Cucu Ancam Bunuh Sang Nenek
Berita Pariaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kemungkinan besar setelah selesai proses BAP kasus akan dilimpahkan ke Polresta
Kesal Dibilang Numpang Hidup, Pria Beristri Bacok Ayah Kandungnya Sendiri
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Kembar menikah dengan kembaran lainnya di Sumedang bikin wrganet heboh.
Unik, Sesama Kembar Menikah dengan Kembar Lainnya di Waktu Bersamaan, Sempat Takut Ketukar
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Wanita menangis darah
Wanita di India Menangis Darah Saat Siklus Menstruasi karena Idap Kelainan Medis Langka
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Seleksi masuk PTN
Ini Alasan Kemendikbud Ubah Pola Seleksi Masuk PTN Tahun 2024