Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Seorang ibu di Kolombia rela menyamar jadi gelandangan untuk tangkap pembunuh putrinya.
Padangkita.com - Tak ada seorang ibu yang rela jika buah hatinya meninggal karena dibunuh. Agar bisa memberikan hukuman setimpal, tak jarang mereka melakukan beberapa cara untuk menangkap pelaku.
Contohnya seperti yang dilakukan oleh seorang ibu asal Kolombia ini. Wanita itu memutuskan untuk menyamar jadi gelandang demi menangkap pembunuh putrinya.
Agar aksinya itu tak dicurigai, ibu bernama Nathalie Amaya itu bahkan tinggal di sebuah gedung di San Bernardo, Bogota berbaur dengan gelandangan lain.
Tindakan Amaya menyamar jadi gelandangan itu untuk membantu polisi menangkap pelaku pembunuhan putrinya, Lynda Michelle Amaya.
Diketahui, Lynda Michelle Amaya meninggal dunia karena dibunuh pada Desember lalu. Saat dibunuh usia Lynda masih cukup muda yakni 15 tahun.
Polisi yang tak kunjung berhasil menangkap pelaku akhinya membuat Amaya tak bisa tinggal dia. Ia lantas menawarkan dirinya pada petugas untuk melakukan penyamaran.
Aksi penyamaran Amaya sebagai gelandangan itu dibantu oleh Kepolisian Bogota dan Intelijen Kolombia pada 3 Desember 2020.
Berkat aksi Amaya menyamar jadi gelandangan, polisi akhinya berhasil menangkap tiga pria dan seorang wanita yang diduga sebagai pelaku pembunuhan. Hal itu diungkapkan Kejaksaan Kolombia pada Kamis (14/1/2021).
Pihak kepolisan Kolombia saat ini masih melakukan invertigasi mengenai motif pembunuhan Lynda. Amaya sendiri merasa bahagia usahanya ternyata membuahkan hasil.
“Saya memutuskan mengubah penampilan fisik, membungkus diri saya dengan selimut binatang sehingga akan memberikan bau yang buruk,” ujar Amaya seperti dilansir dari Noticias Caracol.
“Saya menghancurkan arang dan menyekanya di wajah saya, memasuki tempat dan bersembunyi sehingga mereka merasa saya bagian dari dunia itu,” tambahnya.
Aksi penyamaran itu Amaya lakukan selama beberapa hari. Setiap malam ia selalu duduk di dekat tempat sang putri ditemukan.
“Mungkin dia (Lynda) selalu di sana seolah berbicara kepada saya untuk istirahat atau mendengarkan. Saya tak tahu,” ujarnya.
Dari hasil penyelidikan sementara, Lynda Michelle Amaya keluar rumahnya untuk bersepeda pada 17 November. Namun saat diperjalanan gadis itu dia dirampok dan telepon genggamnya dicuri.
Berpikir bisa menemukan ponsel itu, gadis itu berusaha untuk mencarinya. Pada 30 November 2020, Lynda mengatakan kepada ibunya akan pergi ke jalan utama, tempat biasa membeli telepon genggam curian.
Namun hari itu Lynda tak kunjung pulang ke rumah. Keesokan harinya jasad gadis itu ditemukan di dalam sebuah bangunan kumuh.
Baca Juga: Cantik dan Kaya Raya, Putri Raja Ini Pilih Jadi Pemain Bulutangkis
Menurut Kejaksaan Kolombia, pemimpin geng lokal yang diketahui bernama Tazmania, memerintahkan untuk menculik Lynda. Gadis itu dipukuli dan ditusuk sebelum pelaku meletakkan tubuhnya ke dalam tas hitam. [*/Prt]