Berita viral terbaru: Kisah Zhou Wei, pria China yang memiliki IQ rendah dan dianggap remeh banyak orang, namun nyatanya sangat pintar bidang Matematika.
Padangkita.com - Banyak orang yang beranggap manusia yang memiliki IQ rendah merupakan orang bodoh yang tak berguna. Hal ini pula yang pernah dirasakan oleh pria asal China yang memiliki IQ dibawah rata-rata.
Lahir 1991, awalnya Zhou Wei terlahir sebagai anak normal pada umumnya. Namun semua berubah sejak pria asal Wutai, Hanzhou ini berusia 6 bulan. Kala itu, Zhou Wei kecil mulai terlihat berbeda dengan bayi biasanya.
Sang ibu yang merasa khawatir lantas membawa Zhou Wei ke Rumah Sakit Universitas Medis Beijing. Di sanalah dokter mendiagnosa Zhou Wei menderita cerebral palsy. Tak hanya itu, Zhou Wei juga mengalami kondisi hipoglikemia dan keterbelakangan mental.
Meski awalnya cukup terkejut mengetahui kabar tersebut, namun ibu Zhou Wei tak ingin menyerah.
Ia dan keluarga Zhou Wie terus berjuang untuk menyembuhkan Zhou Wei seperti anak normal lainnya. Berbagai upaya mereka lakukan, namun sayang semuanya tak membuahkan hasil.
Lantaran memiliki IQ rendah, Zhou Wie sering kali mendapat diskriminasi dari masyarakat. Salah satunya, banyak sekolah yang menolak Zhou Wie. Meski begitu, sang ibu tidak pernah menyerah dan terus berupaya memberikan pendidikan yang layak untuk putranya.
Ketika usia 10 tahun, ibunya kembali mengirim ke sekolah, namun lagi-lagi banyak sekolah menolaknya karena IQ-nya yang rendah. Karena tidak memiliki pilihan lain, akhirnya sang ibu terpaksa mengajak Zhou Wie untuk membantunya berjualan bahan makanan sekaligus membesarkannya.
Saat itulah hal yang tak terduga mulai disadari ibu Zhou Wie. Putranya tersebut sangat cepat dalam menghitung. Hal itu yang membuat sang ibu mengetahui bahwa Zhou Wie cukup berbakat di bidang matematika.
Pada tahun 2009, keluarga mencoba membawa Zhou Wie untuk melakukan tes IQ. Namun ternyata Zhou Wie hanya memiliki poin 45. Bahkan kala itu, seluruh keluarganya pingsan mengetahui hal tersebut. Meski begitu, Zhou Wie terus dilatih dan dirawat dengan baik oleh keluarganya.
Baca juga: Ini Wanita Sikh Pertama yang Lulus dari Akademi Militer Amerika Serikat
Suatu ketika, Zhou Wie mengikuti sebuah acara di salah satu stasiun televisi setempat pada tahun 2014.
Dalam program Otak Super inilah, Zhou Wie berhasil memberikan jawaban satu menit untuk penghitungan kompleks, perkalian dengan urutan angka 14 digit.
Mengetahui hal itu, salah seorang profesor matematika di Universitas Shanghai, Xu Zhenl terkejut dengan kemampuan Zhou Wie. Tak lama, Zhou Wie pun menjadi populer di China.
Namun begitu, ada saja orang yang curiga bahwa Zhou Wie mungkin telah menghafal terlebh dahulu jawaban tersebut.
Lantaran banyaknya anggapan yang demikian, Universitas Shanghai dan Universitas Tiongkok Timur meminta Zhou Wie mengikuti tes selama dua hari.
Dari hansil tes itu menunjukkan bahwa aritmatika Zhou Wie sangat kuat. Bahkan kemampuannya tersebut dianggap lebih kuat daripada orang biasa.
Tak hanya itu, Lembaga Pusat Ilmu Pendidikan kemudian menggunakan teknologi pencitraan otak, untuk meneliti otak Zhou Wie.
Baca juga: Petani di Banjar Beniti Temukan Benda Kuno Berupa Kepeng dan Benda Sejarah Lainnya
Hasilnya menunjukkan amplitudo otak Zhou Wie lebih besar daripada orang dewasa normal. Hal itu membuat otak Zhou Wie aktif sangat kuat selama melakukan perhitungan.
Zhou Wie menggunakan wilayah otak yang berbeda dari rata-rata orang dalam menghitung. Karena bakat itu akhirnya terus dikembangkan. Zhou Wie juga mendapatkan pekejaan yang layak dengan terus meningkatkan kemampuan bahasanya.
Setelah 5 tahun berlalu, kini Zhou menjadi orang yang mandiri. Zhou Wie merasa sangat berterima kasih pada ibunya, karena telah membantunya selama ini. "Dia adalah payung, tempat berlindung bagiku dari angin dan hujan," ungkapnya. [*/Prt]