Puluhan Atlet Cliff Jumping Ramaikan Festival Pesona Bahari Mandeh 2

Lampiran Gambar

Padangkita.com - 35 orangpeloncat (cliff jumping) berpartisipasi memeriahkan Festival Pesona Bahari Mandeh 2 tahun 2018. Cliff jumping dibagi menjadi 2 kategori yaitu umum dan pelajar dengan lokasi atraksi di kawasan Sironjong Ketek, Pesisir Selatan.

Para peloncat Cliff Jumping ini dinilai oleh 3 orang juri yang juga pengiat olahraga dan mantan atlet nasional diantaranya Sornelis (mantan atlet/wasit loncat indah nasional), Arfan Rosida, dan Zifran Efendi. Sornelis mengungkapkan pada perlombaan ini ada beberapa kategori loncatan yang diperlombakan diantaranya loncatan kedepan, kebelakang, kedalam, kontra,sekrup dan loncatan handstan.

"Nantinya para peloncat ini akan dinilai ketika mereka mulai take off, aksi diudara dan ketika mendarat di air. Dengan beberapa penilaian yang disesuaikan dengan kategori yang diperlombakan," ujarnya dikutip dari pesisirselatankab, Sabtu (27/10/2018).

Dijelaskannya para peloncat harus bisa membedakan loncatan yang wajib dan loncatan bebas,loncatan dinyatakan gagal apabila loncatan tidak sesuai dengan yang didaftarkan dan peloncat melakukan lebih dari loncatan yang didaftarkan seperti contoh peloncat ambil loncatan 1 kali ternyata menjadi 2 putaran. Dan peloncat boleh memilih papan loncatan 6m/18 m dengan faktor kesulitan yang berbeda.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Mawardi Roska Jumat (26/10) mengungkapkan Cliff Jumping merupakan satu agenda pada Festival Pesona Mandeh dimana dibagi 2kelas umum dan pelajar dengan total hadiah sebesar Rp 10 juta dan mendatangkan juri yang memang telah ahli di bidangnya.

Menurutnya kegiatan Cliff jumping di Sironjong Ketek sengaja di perlombaan di Festival Mandeh sebab lokasi untuk terjun memang rutin dikunjungi wisatawan ketika berkunjung ke Kawasan Mandeh. Dimana dilokasi sironjong Ketek itu telah dibuat jenjang untuk bisa sampai ke atas dan dibangun 2 tingkat loncatan yaitu ketinggian 6 meter dan 18 meter.

Lokasi ini menjadi lokasi favorit bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Kawasan Mandeh ,sebab para wisatawan merasa teruji adrenalin nya ketika bisa meloncat ke laut . Disamping ketika sudah berada di atas papan loncatan wisatawan bisa lihat Kawasan Mandeh dari ketinggian dengan hamparan laut yang tenang dan menawan.

"Mandeh adalah kawasan wisata yang memadukan budaya di daratan hingga keragaman lautan.  Pulau Sironjong Ketek itulah yang paling tersohor sebagai spot cliff jumping di Mandeh. Tinggi tebing mencapai 20 meter, sebelum melompat sempatkan untuk memandangi laut yang begitu luas," ujarnya

Ditambahkannya selain cliff jumping pada Festival Pesona Mandeh juga ada penampilan seni budaya dari 23 nagari yang ada di Kecamatan Koto XI Tarusan. Parade Band,lomba foto kawasan Mandeh dan lomba kuliner.

"Setiap nagari menampilkan potensi seni dan kuliner mereka di festival ini,dengan harapan potensi ini bisa dikembangkan dan mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan jika mereka berkunjung ke kawasan Mandeh ," ujarnya

Baca Juga

Pemprov Sumbar Perbaiki Jalan ke Dermaga - TPI Carocok Tarusan Pesisir Selatan Tahun Ini
Pemprov Sumbar Perbaiki Jalan ke Dermaga - TPI Carocok Tarusan Pesisir Selatan Tahun Ini
Wisawatan Asal Kerinci Pingsan Saat Mandi-mandi di Pulau Setan Mandeh, Ini Penyebabnya
Wisawatan Asal Kerinci Pingsan Saat Mandi-mandi di Pulau Setan Mandeh, Ini Penyebabnya
Jalan Painan – Padang Macet Parah hingga Malam Ini, Kendaraan Hanya Bisa Beringsut
Jalan Painan – Padang Macet Parah hingga Malam Ini, Kendaraan Hanya Bisa Beringsut
Puncak Paku Kawasan Mandeh Jadi Puncak Jokowi, Pessel Usulkan Rp55 Miliar ke Pusat
Puncak Paku Kawasan Mandeh Jadi Puncak Jokowi, Pessel Usulkan Rp55 Miliar ke Pusat
Painan, Padangkita.com - Di tengah Pandemi Covid-19, Bumnag Bersama Koto XI Tarusan mampu meraih omset Rp50 juta per bulan dari Pulau Setan.
Kontrak dan Kelola Pulau Setan di Tengah Pandemi, Bumnag di Koto XI Tarusan Bisa Raih Omset Rp50 Juta Per Bulan
Festival Bahari Pessel, Menghidupkan Kembali Rabab Pasisie yang Mulai Hilang
Festival Bahari Pessel, Menghidupkan Kembali Rabab Pasisie yang Mulai Hilang