Berita viral terbaru: Profesor studi Islam di Universitas SOAS, London, Muhammad Abdel Haleem telah membuat dan mempublikasikan terjemahan Alquran dalam bahasa Inggris.
Padangkita.com - Sebagai salah satu upaya dalam syiar agama Islam, profesor studi Islam di Universitas SOAS, London, Muhammad Abdel Haleem membuat terjemahan Alquran dalam bahasa Inggris.
Tujuan utama Haleem membuat terjemahan itu ialah untuk menyediakan terjemahan Alquran yang bisa dibaca oleh non muslim.
Ia termotivasi membuat terjemahan Alquran dalam bahasa Inggris karena menurutnya, terjemahan yang sudah ada tidak meyakinkan dan terdapat ketidakakuratan yang sangat serius.
"Saya tanya kepada siswa saya di Universitas London, terjemahan mana yang paling mereka sukai. Mereka mengatakan bahwa mereka tak membaca terjemahan itu karena ditulis dalam bahasa yang tak digunakan di sekolah maupun Universitas. Terjemahan itu terlalu harfiah dan tak bisa dibaca.
Saya menerjemahkan satu halaman dan meminta respon mereka berulangkali, sampai mereka bisa memahami bisa menerima, bisa dibaca dan efektif. Yang penting tentang Qur'an dalam bahasa Arab adalah bahwa ia mempunyai dampak yang kuat pada pembaca. Terjemahan apa pun yang tak bisa melakukan itu secara dasar telah gagal," kata Haleem seperti dikutip Iqna.ir.
Ia lalu mengatakan, tantangan terbesarnya adalah menemukan cara untuk bisa menghasilkan makna yang tepat dari Alquran dalam bahasa Inggris modern yang efektif.
Menurut Haleem, terjemahan Alquran yang dibuatnya telah ditulis dan diulas oleh banyak pembaca baik dari kalangan Muslim, Yahudi, Kristen, Hindu, bahkan Ateis.
Baca juga: Bagaimana Kabar Terbaru Mantan Istri Ustaz Abdul Somad?
Oleh sebab itu, tidak heran jika Alquran terjemahan Haleem menjadi Alquran dengan terjemahan bahasa inggris pertama yang dibaca oleh banyak kalangan.
Terjemahan Alquran dalam bahasa Inggris itu mulai disusun Haleem pada 1997 dan baru selesai pada 2004, butuh tujuh tahun bagi Haleem untuk mempublikasikan semuanya.
Namun usahanya itu tak sia-sia. Buktinya, terjemahan Alquran yang dibuat Haleem pun telah diterbitkan The Oxford University Press.
Menurutnya, mendapatkan penerbit sebesar Oxford sangat penting sebab banyak karya terjemahan sebelumnya diterbitkan oleh penerbit Muslim kecil. Alquran lainnya sekadar untuk konsumsi akademik dengan jumlah terbatas.
"Yang paling saya inginkan adalah terjemahannya dibaca non muslim, karena muslim sudah cukup berbahasa Arab, Persia dan sebagainya," ungkapnya.
Haleem pun memberikan terjemahan Alquran yang dibuatnya untuk masjid. Selain itu, masyarakat dapat memperoleh terjemahan Alqur'an yang diterjemahkannya di Amazon yang tersedia dalam beberapa edisi.
Tak hanya sekedar terjemahan, Haleem juga mengupas tentang ajaran-ajaran luhur yang ada di dalam Alquran.
Termasuk di antaranya ajaran bersuci yang sangat diperlukan penerapannya saat ini untuk mencegah penyebaran virus corona.
Baca juga: Ini 5 Negara yang Konsumsi Nasi Terbanyak di Dunia
Lebih lanjut Haleem mengungkapkan, komunitas muslim di Inggris juga akan kehilangan identitasnya dan tidak lagi menjadi Muslim tanpa adanya Alquran.
Ia mengatakan, Alquran merupakan elemen paling mendasar yang harus mendefinisikan identitas Muslim. [*/Jly]