Berita viral terbaru : Mandi wajib penting dilakukan untuk menghilangkan kotoran atau hadas besar dari tubuh.
Padangkita.com- Dalam ajaran agama Islam terdapat aturan mengenai cara menyucikan diri atau yang dikenal dengan istilah mandi wajib.
Mandi junub atau wajib sendiri merupakan mandi yang dilakukan untuk menghilangkan hadas-hadas besar.
Seseorang diwajibkan untuk melakukan mandi wajib, seperti selesai menstruasi, usai berhubungan badan, mengeluarkan air mani, melahirkan, dan orang yang meninggal.
Selain itu terdapat berbagai aturan dan tata cara dalam melakukan mandi wajib ini sendiri sehingga dpat melakukan ibadah. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ada beberapa hal yang menyebabkan mandi wajib dinilai batal atau tidak sah.
Tidak membaca niat
Niat merupakan hal terpenting dalam melakukan segala hal. Begitu pun saat mandi wajib, jika tidak membaca niat maka mandi wajib yang dilakukan menjadi tidak benar.
Inilah yang membedakan mandi wajib dengan mandi biasa. Cara membaca doa niat mandi wajib pun dilakukan dalam hati atau tidak bersuara.
Tidak melakukan mandi wajib secara benar
Segala sesuatunya bila tidak dilakukan dengan benar tentunya dianggap tidak sah. Dengan tidak melakukan sesuai aturan mungkin saja ada beberapa poin tata cara mandi wajibnya lupa atau tidak sesuai.
Tata cara mandi wajib yang benar sesuai hadis Rasulullah SAW ialah terlebih dahulu membaca niat tanpa bersuara.
Lalu dilanjutkan dengan membasuh tangan sebanyak 3 kali. Selanjutnya membasuh alat kelamin dari kotoran dan najis.
Baca juga: Ahmad Dhani Disebut The Real Sultan dan The Real Kolektor
Gosok pula bagian-bagian, seperti pusar, ketiak, lutut, dan lainnya supaya terkena air setelah dianggap bersih ulangi mencuci tangan. Langkah berikutnya ialah mengambil wudu seperti biasa.
Kemudian mengusap pangkal rambut sampai kulit kepala dengan jari-jari yang sudah dibasahkan. Dilanjutkan dengan membasuh kepala sebanyak 3 kali dengan 3 kali menimba air hingga seluruh permukaan kulit basah.
Sedangkan langkah terakhir ialah membasahi seluruh tubuh secara merata dengan mengguyur dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dimulai dari bagian kanan lebih dulu, lalu bagian kiri.
Tidak menggunakan air yang bersih
Karena tujuan dari mandi wajib sendiri ialah untuk mensucikan tubuh, maka mandi wajib ini haruslah dilakukan menggunakan air yang bersih.
Namun jika dalam keadaan tidak bisa menemukan air bersih, maka bisa dilakukan secara tayamum yang memiliki tata caranya tersendiri.
Rambut dalam keadaan tidak terurai
Bila seseorang yang memiliki rambut panjang maka hendaklah ia gerai. Sebab jika ia melakukan mandi wajib sambil mengikat rambutnya, dikhawatirkan ada bagian dalam rambut yang tidak terkena air atau masih kering. Maka hal ini dapat membuat mandi wajibnya tidak sah.
Masih terdapat kotoran di dalam kuku
Sebelum kamu melakukan mandi wajib, ada baiknya membersihkan kotoran yang berada di dalam kuku. Ini juga berlaku pada kuku yang mengenakan kutek.
Kecuali pewarna kuku alami, yaitu henna. Hal ini karena kondisi kuku yang demikian tidak dapat menyerap air dan menghalangi air sampai ke badan, khususnya pada bagian bawah kuku.
Ada bagian tubuh yang masih kering
Apabila dalam proses mandi wajib masih ada bagian tubuh yang kering, maka proses menghilangkan hadas besar dianggap tidak sah.
Baca juga: Setelah Bunuh 2 Anaknya, Pemimpin Yakuza Ini Bunuh Diri, Ini Penyebabnya
Mandi wajib ini sendiri merupakan suatu kewajiban membasahi seluruh tubuh, termasuk bagian-bagian yang tersembunyi seperti lubang hidung dan mulut, bisa dilakukan lewat berkumur atau mengisap air ke hidung, dan segera mengeluarkannya.
Tidak sesuai urutan
Mandi wajib sendiri memiliki rukun yang mesti dilakukan sesuai urutannya. Tidak tertib dalam melakukan mandi wajib dapat membatalkan mandi wajib itu sendiri.
Terdapat 3 rukun mandi wajib yakni pertama membaca niat di dalam hati atau tidak bersuara. Kedua, menghilangkan kotoran dan najis pada badan. Sedangkan ketiga ialah membasahi seluruh anggota tubuh, termasuk semua lipatan badan. [*/Nlm]