Berita viral terbaru: Meski penderita Covid-19 kian meningkat, Presiden Brazil Jair Bolsonaro malah meminta untuk menghentikan kebijakan lockdown dan tidak mengindahkan social distancing.
Padangkita.com - Virus Corona masih menjadi momok menakutkan bagi semua orang di seluruh dunia. Meski telah beberapa bulan berlalu, masih ada beberapa negara yang memiiki angka penderita Covid-19 yang kian meningkat.
Berazil merupakan salah satu negara dengan banyak masyarakat yang terjangkit virus mematikan tersebut.
Bahkan, jaringan sistem kesehatan di Sao Paulo, kota terbesar di negeri ini sudah nyaris lumpuh. Tiap harinya korban jiwa yang terjangkit Covid-19 terus berjatuhan.
Hal ini berbanding terbalik dengan kebijakan yang dibuat oleh pemimpin. Presiden Jair Bolsonaro malah bergabung dengan para demonstran untuk menentang diberlakunya kebijakan lockdown. Tak hanya itu mereka juga mengabaikan protokol menjaga jarak.
Baca juga: Malu-malu, Luna Maya Sebut Ariel NOAH Mantan Terindah
Berdasarkan data dari John Hopkins University, hingga Selasa (19/5) pagi waktu setempat, Brasil berada di urutan empat dunia dengan 245.595 kasus positif Covid-19.
Sedangkan teratas masih diduduki oleh Amerika Serikat, Rusia, dan Inggris.
Saat ini korban jiwa akibat virus corona di Brasil telah mencapai 16.370 orang. Hal ini menjadikan Brazil menduduki urutan keenam dunia dengan jumlah korban meninggal terbanyak.
Menurut Wali Kota Sao Paulo, Bruno Covas menjelaskan bahwa dalam waktu dekat sistem kesehatan di wilayahnya akan segera lumpuh. Hal tersebut dikarenakan warga tidak mematuhi instruksi jaga jarak atau social distancing.
Selain itu, Bruno Covas menambahkan bahwa sembilan dari 10 ruang perawatan intensif sudah terisi penuh oleh pasien Covid-19.
"Kota ini sudah mulai kehabisan opsi," kata Covas, sembari menambahkan bahwa sembilan dari 10 ruang perawatan intensif sudah terisi.
"Kami perlu segera membuat keputusan untuk mengetahui batasan yang kita miliki, atau untuk mencegah sistem kesehatan kita ambruk dengan menjalankan isolasi sosial secara berhati-hati dan tegas dalam waktu yang disyaratkan," ujarnya.
Nyatanya di kantor presiden di Brasilia muncul pesan yang bertolak belakang fakta di lapangan. Di mana Bolsonaro hadir di tengah kerumunan massa demonstran memprotes kebijakan lockdown akhir pekan kemarin.
Bruno Covas berpendapat hal itu mengabaikan panduan social distancing hanya untuk dapat hadir di tengah para pendukungya. Kejadian itu juga bukan pertama kali dilakukan Bolsonaro.
Persiden Brazil tersebut telah bergabung dalam demonstrasi sejak wabah Covid-19 melanda negara mereka.
"Di atas semuanya, rakyat ingin kebebasan, mereka ingin demokrasi, dan mereka ingin dihormati," ujarnya dalam pernyataan video.
Baca juga: Makin Memanas, Jerinx SID Sindir Ahmad Dhani: Bebek Jalan Berbaris, Elang Terbang Sendirian
Dengan retorika anti-lockdown-nya, Presiden Bolsonaro ngotot meskipun jumlah kasus positif virus corona meroket.
Berulangkali dia menyebut covid-19 hanya sebagai flu ringan. Dia mendesak dibukanya kembali kegiatan usaha, meskipun banyak gubernur yang sedang berusaha menerapkan isolasi sosial dan memperlambat laju penularan. [*/Prt]