Berita viral terbaru: Scott C Waring, seorang pemburu alien mengklaim menemukan sosok raksasa yang diduga alien di Benua Antartika.
Padangkita.com - Alien atau makhluk luar angkasa, keberadaannya masih terus diperdebatkan hingga saat ini. Meski begitu, banyak orang percaya bahwa di galaksi bima sakti terdapat alien yang hidup layaknya manusia atau bahkan memiliki peradaban yang jauh lebih canggih dari bumi.
Baca juga: Ini Ledakan Dahsyat Gunung Sinabung
Belum lama ini, seorang penganut teori konspirasi dan pemburu alien, Scott C Waring berhasil menarik perhatian publik. Pasalnya, Waring mengkliam dirinya berhasil menemukan bukti keberadaan alien.
Bukti tersebut ia dapat di lereng unung Benua Antartika melalui Google Earth. Dari hasil rekaman tersebut, menunjukkan keberadaan alien raksasa 20 meter.
Melalui blognya ET Database, Waring menyebutkan bahwa terdapat sosok alien raksasa di Antartika. Penampakan sosok tersebut berhasil ditangkap pada Jumat, (7/8/2020). Sosok itu berada tidak jauh dari pintu masuk alien ke lubang gua di benua paling selatan Bumi tersebut.
"Sekarang penguasa Google mengatakan sosok alien itu sekitar 20 meter. Penguasa Google juga mengatakan pintu masuk gua setinggi 22 meter. Ini cocok, sekarang makhluk aneh dengan tinggi 20 meter akan mengejutkan banyak orang. Tapi sejujurnya, apa sih hubungan antara ukuran dengan kecerdasan?," tulis Waring seperti dilansir dari Express, Senin (10/8/2020).
Lebih lanjut, dalam tulisannya itu Waring berpendapat bahwa umat manusia memiliki kekuatan untuk bisa mengenai makhluk luar angkasa tersebut. Namun sejah ini, NASA masih belum menunjukan bukti mengenai keberadaan makhluk aneh ke pada publik.
"Sama seperti Covid-19 kepada orang-orang di setiap negara saat menyebar. Karena, masyarakat pernah percaya bahwa pandemi seperti itu tidak mungkin terjadi. Tapi umat manusia telah mengubah perspektif mereka dengan sangat cepat. Begitulah pengungkapan alien cerdas," ungkap Waring.
Baca juga: Sering 'Booking' Cewek Cantik, Miliarder Ini Jatuh Miskin dan Mati Terhina
Meski begitu, para ilmuwan NASA justru bersikap skeptis atas temuan Waring. Mereka mengatakan struktur dan temuan serupa lainnya hanyalah efek dari pareidolia.
Hal itu merupakan fenomena psikologis ketika otak menipu mata untuk melihat objek atau bentuk yang sebenarnya tidak ada.
"Artinya, 'raksasa' dan 'pintu masuk' hanyalah bebatuan atau tanda di atas salju. Ada banyak contoh fenomena ini di Bumi dan luar angkasa," tulis perwakilan NASA dalam keterangan resminya. [*/Prt]