Reaksi dari korban dan keluarga berbeda-beda. Ada yang menitikkan air mata, ada yang sekadar berdoa, ada yang masih terlihat marah.
”Dia dengan seenaknya membunuh perempuan dan anak yang tak berdosa. Tapi, giliran diserang, dia lari seperti pengecut,” ujar Abdul Aziz Wahabzadah, pria yang berhasil mengusir Tarrant dari Masjid Linwood Islamic Center.
Trauma serangan tahun lalu tak akan pernah hilang. Abdiaziz Ali Jama yang kehilangan iparnya masih terngiang dengan suara senapan semiotomatis Tarrant.
Baca juga: Salmafina Sunan Diperiksa Polisi Setelah Video Mabuknya Viral
Temel Atacocugu masih ingat sensasi darah dan cairan otak yang mengalir di mukanya. Dia yang ditembak sembilan kali harus menahan sakit dan berpura-pura mati agar selamat.
”Tindakan Anda tak bisa dimaafkan. Dan tujuan Anda gagal karena Selandia Baru justru makin bersatu,’’ ungkap Maysoon Salama, ibu dari korban tewas Atta Elayyan, kepada Agence France-Presse. [*/Son]