Sebelumnya Samsul juga bercerita jika mulanya pasangan tersebut menolak untuk mengikuti rapid test.
Saat itu keduanya datang ke salah satu rumah sakit swasta di Pangkalan Bun karena mengeluh sakit. Hingga mereka mengikuti swab massal Dinas Kesehatan pada 30 Juni 2020.
Pasien mengaku walau sudah terbukti positif dan tetap berjualan, ia hanya melakukan kontak dengan empat orang, yakni suami, anak, dan cucu. Anaknya sendiri merupakan seorang tenaga medis di Kecamatan Kumai.
Baca juga: Dijanjikan Duit, Melati Disetubuhi Pria Tua dan Kehilangan Mahkota Kewanitaannya
Samsul melanjutkan jika ia pernah meminta bantuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mulai dari kecamatan hingga kabupaten untuk menangani kasus ini.
Akan tetapi sampai saat ini belum juga ada bantuan yang datang. [*/Nlm]