Berita viral dan trending: Dua orang petugas kepolisian memberikan disiplin kepada narapidana dengan memberi hukuman mendengarkan lagu Baby Shark secara berulang.
Padangkita.com - Pemicu rasa stres yang dialami oleh seseorang bisa disebabkan oleh berbagai hal misalnya saja akibat bentuk hukuman yang diterima. Seperti dengan apa yang dialami oleh empat orang narapidana berikut ini.
Ke 4 narapidana tersebut dipaksa berdiri selama 4 jam lebih kurang dengan kondisi tangan diborgol sebagaimana melansir dari New York Post, Jumat (9/10).
Terlebih lagi selama itu mereka dipaksa untuk mendengarkan lagu Baby Shark yang diputarkan secara berulang kali.
Pelaku daripada tindakan ini sendiri merupakan dua orang petugas kepolisian di penjara Oklahoma Amerika Serikat.
Setelah tindakan yang dilakukan oleh dua petugas kepolisian berusia 21 tahun tersebut terendus keduanya langsung didakwa oleh pihak berwenang.
Pihak berwenang menyebut jika aksi yang dilakukan oleh Gregory Cornel Butler dan Christian Charles Miles ini tidak manusiawi.
Karena dari hasil yang dilakukan oleh penyidik mereka menyimpulkan jika pemutaran lagu yang dilakukan secara berulang dengan kondisi para narapidana dapat membuat mereka mengalami sebuah tekanan emosional hingga menyebabkan stres.
"Miles dan Butler menganggap pemutaran lagu itu sebagai sebuah lelucon," ujar berkas pengadilan.
Pada akhirnya pengadilan setempat mendakwa keduanya ini dengan tuduhan pelanggaran ringan terhadap tahanan dan juga adanya konspirasi pada Senin 5 Oktober lalu.
Baca juga: Kisah Wanita yang Dicerai Suami dan Dicaci Mertua, Namun Tetap Lakukan Hal Ini
Terlebih lagi dengan beberapa hasil dari berkas penyelidikan mengungkapkan jika keduanya ini juga pernah menyalahgunakan ruang kunjungan pengacara di penjara pada November 2019 lalu.
Saat itu mereka menjadikan tempat tersebut untuk mendisiplinkan para narapidana dan memberikan mereka pelajaran.
Untuk itu selama proses penyelidikan berlangsung kedua petugas kepolisian ini memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan mereka sebagai seorang perwira.
Kasus yang mereka buat ini juga menyerap serta seorang pengawas yang telah pensiun yakni Christopher Raymond Hendershott.
Karena pada saat itu sang pengawas juga sempat mengetahui aksi yang dilakukan oleh dua orang bawahannya ini hanya saja dirinya memilih untuk tidak ikut campur dengan aksi nakal tersebut dengan dalih jika hal tersebut merupakan sebuah pendisiplinan bagi para narapidana.
Walau demikian seorang pengacara Distrik Oklahoma County, David Prater menyebutkan bahwa dirinya akan mengajukan tuntutan atas kasus ini yang menyebut sebagai sebuah tindak pidana perilaku.
Hanya saja dirinya tidak menemukan adanya undang-undang kejahatan yang sesuai dengan skenario kejadian tersebut. [*/Nlm]