Berita viral terbaru: Di Korea Utara saat ini menjangkit "penyakit hantu". Penyakit ini membunuh banyak penduduk di sekitar tempat percobaan peledakan nuklir.
Padangkita.com - Sudah menjadi rahasia umum jika kebanyakan warga Korea Utara (Korea Utara) mungkin bercita-cita untuk keluar dari negara tersebut.
Namun tentu tidak mudah mewujudkan impian itu. Keluar dari Korea Utara sama saja dengan mempertaruhkan nyawa mereka.
Pembelot atau mereka yang mempertaruhkan segalanya untuk meninggalkan Korea Utara, telah membuka mulut mengenai penyakit terbaru, yang diyakini berasal dari paparan radiasi.
Mereka menyebutnya dengan penyakit hantu. Penyakitnya sangat misterius. Saksi mata mengatakan banyak yang meninggal dunia. Kengerian pun mulai membalut Korea Utara.
Penyakit hantu itu diduga berasal dari paparan radiasi senjata nuklir. Informasi soal ini ditutup rapat Korea Utara.
Para pembelot dari negara terisolasi ini mengatakan, ada kondisi misterius yang membunuh para penduduk di dekat situs uji coba nuklir di Punggye-ri, Kilju.
Baca juga: Fakta Raksasa Berkepala Dua Kap Dwa yang Membingungkan Peneliti
Para pembelot dari negara terisolasi ini mengatakan, ada kondisi misterius yang membunuh para penduduk di dekat situs uji coba nuklir di Punggye-ri, Kilju.
Lee Jeong-hwa bercerita, ia telah berusaha melarikan diri dari Korea Utara selama tujuh tahun sebelum akhirnya berhasil pada 2010.
Pembelot paruh baya ini mengatakan, ia merasakan sakit terus menerus yang diyakini berasal dari paparan radiasi tes senjata di dekat bekas rumahnya dahulu.
Kim Jong-il, pemimpin Korea Utara sebelumnya, meledakkan dua perangkat nuklir di Punggye-ri, yang berdekatan dengan rumah Lee di Kilju.
Anak sekaligus pewaris tahtanya, Kim Jong-un, telah menguji empat nuklir lainnya.
"Banyak orang meninggal dan kami mulai menyebutnya 'penyakit hantu'. Kami pikir mereka meninggal karena miskin dan mengonsumsi makanan tak bergizi. Namun, sekarang kami tahu bahwa penyebabnya adalah radiasi,"
Pengakuan dari para pembelot mengenai radiasi ini susah dibuktikan karena akses menuju tempat uji coba nuklir sangat terbatas.
Pemerintah Korea Selatan juga telah menguji kesehatan Lee dan 29 pembelot lainnya dari Kilju, tapi tidak menemukan adanya kontaminasi radio aktif.
Ini bukan berarti para pembelot mengarang cerita. Namun, karena sudah mengetahui uji coba nuklir yang dilakukan di bawah tanah tersebut, mereka lalu menghubungkannya dengan kondisi kesehatan yang buruk.
Tidak dapat dipungkiri bahwa hidup di Kilju memang sangat mengerikan.
'Penyakit hantu' ini mungkin juga disebabkan faktor lain seperti kekurangan gizi – yang meningkat di Korea Utara.
Baca juga: Bukan Ferdian Paleka, Pasangan Ini Prank Nasi Bungkus Berisi Duit Rp1 Juta
Selain itu, sanitasi yang buruk juga bisa menjadi faktor lain.
Namun, tidak seperti kontaminasi radioaktif yang hanya terjadi di Kilju, faktor-faktor itu juga ada di seluruh wilayah di Korea Utara.
Menurut World Health Organization (WHO), paparan radiasi – walaupun sedikit -- bisa mengganggu fungsi jaringan dan organ tubuh. Bahkan, berisiko kanker. [*/Son]