Berita viral terbaru: Israel kecam aksi Erdogan dengan mengalih fungsikan Masjid Al Ahmar sebagai klub malam.
Padangkita.com- Semenjak Presiden Turki, Erdogan mengubah kembali fungsi Hagia Sophia menjadi masjid mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Presiden Recep Tayyip Erdogan pun ramai dihujat oleh dunia barat. Karena tempat yang sempat menjadi museum ini dulunya merupakan gereja bagi kaum nasrani dan sempat dijadikan masjid.
Setelah pengumuman pengubahan fungsi tersebut, dunia barat tidak tinggal diam. Mereka membalas perlakuan sang presiden dengan berbagai cara termasuk menghapus Palestina dari google maps.
Selain itu yang terbaru dan tak kalah mengejutkan ialah mereka mengubah Masjid Al Ahmar dirubah jadi klab malam.
Saat pengubahan fungsi ini dunia barat seolah membisu dan terkesan tidak mau tahu. Padahal diketahui jika masjid yang kerap dijuluki Masjid Merah tersebut merupakan sebuah masjid bersejarah di daerah Safed, Palestina utara.
Selain itu masjid ini juga memiliki arsitektur kuno yang dibangun oleh dinasti Mameluk di zaman Sultan Al Daher Baibars yang memerintah tahun 1223-1277 M. Hal ini ditandai dengan adanya prasasti batu yang dipasang di pintu masuk ke masjid.
Masjid ini diberi nama Al Ahmar yang artinya merah karena pemakaian batu merah yang disusun menjadi dindingnya.
Namun bangunan masjid ini diubah fungsinya menjadi bar dan klab malam semenjak pengelolaannya kepada perusahaan Khan Al Ahmar. Hal ini terjadi sejak 13 Juli 2020 lalu.
Baca juga: Saat Setengah Sadar Siswi SMP Dipaksa "Mantap-mantap" 4 Orang Teman di Kosan
Sejarawan dari Safad, Mustafa Abbas, mengatakan jika sebenarnya semenjak pengambilan wilayah Safed oleh Israel sejak 1948 telah mengubah fungsinya. Sebelumnya masjid ini dijadikan sebagai seminari Yahudi.
Selanjutnya pada tahun 2006 diubah kembali menjadi kantor pemilihan untuk Partai Kadima Israel yang didirikan oleh Ariel Sharon dan Tzipi Livni.
Lalu digunakan sebagai gudang pakaian, maupun tempat berbagai acara kecuali sebagai tempat shalat bagi umat muslim.
Abbas menambahkan jika ada umat muslim yang mengunjungi tempat tersebut ia akan mendapati serangan dari Yahudi.
Baca juga: Duh, Bermodal Rayuan Maut dan Ngaku PNS Pria Ini Pacari Ratusan Janda Muda
Sekretaris Safed and Tiberias Islamic Endowment, Khair Tabari mengatakan jika ia telah mengajukan gugatan untuk mengembalikan fungsi bangunan tersebut ke semula sebagai masjid.
Namun hingga saat ini masih belum ada keputusan dari pengadilan Nazareth jadi ia hanya bisa menunggu.
Ia juga telah menyerahkan dokumen yang membuktikan jika bangunan tersebut sebagai kepemilikan umat islam.
Ia juga melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga politik untuk menyelamatkan masjid tersebut dari penyalahgunaan. [*/Nlm]