Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Gempa di Majene, Sulbar membuat warga Desa Maliaya, Sulawesi Barat terpaksa mengungsi di kandang ayam lantaran kekurangan tenda.
Padangkita.com - Belum lama ini Sulawesi Barat mengalami gempa bumi yang cukup parah. Akibatnya, masyarakat terpaksa harus mengungsi sebagai tempat berlindung sementara.
Tak hanya tidur di tenda seadanya, ada pula pengungsi yang terpaksa tinggal di tempat yang cukup memprihatinkan.
Hal itu dialami oleh para pengungsi yang berada di Desa Maliaya, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Lantaran tak miliki tampat berlindung, puluhan warga korban gempa terpaksa tinggal di kandang ayam. Dengan alas tikar dan terpal seadanya mereka tidur di kandang ayam milik salah warga.
Kepala Desa Maliaya, Masri mengatakan bahwa warga terpaksa mengungsi di kandang ayam karena karena tidak ada tempat lain. Ditambah lagi jumlah bantuan tenda yang mereka terima juga sangat terbatas.
"Warga yang tidak punya tenda atau tak kebagian tenda, terpaksa nginep di situ (kandang ayam) karena tenda terbatas," jelas Masri seperti dilansir dari Tribunnews.com, Minggu (17/1/2021).
Kebetulan di desa tersebut terdapat banyak kandang ayam milik warga. Alhasil kandang ayam tersebut dijadikan warga sebagai tempat tinggal sementara.
Diperkirakan dalam satu kandang ayam yang berukuran besar ada 7 KK hingga 30 KK. Jumlah pengungsi sendiri disesuaikan dengan ukuran kandang ayam tersebut.
Mayoritas kandang ayam tersebut milik warga sendiri. Jika ada warga yang tak miliki kandang ayam mereka bisa ikut mengungsi di kandang ayam milik warga lainnya.
"Karena kandang ayam ditempati pengungsi, hewan ternak diletakkan di atas, pengungsi di kolong," jelasnya.
Para pengungsi yang tinggal di kandang ayam ternyata memiliki masalah. Banyak dari mereka yang mulai terkena penyakit kulit atau gatal-gatal karena kondisi kandang kurang layak.
Namun begitu, mereka tak punya pilihan lain selain tetap bertahan di kandang ayam tersebut.
Selain kekurangan tenda, Masri juga mengatakan bahwa warga juga sangat membutuhkan bantuan bahan makanan.
Meski bantuan makanan telah mulai disalurkan, namun hal itu masih kurang untuk mencukupi kebutuhan warga.
"Sekarang bantuan sudah masuk, tetapi belum merata," ungkap Masri saat dihubungi secara langsung,” tutur Masri.
Baca Juga: Simulasi BMKG: Tsunami 8-10 Meter Terjadi pada Rentang Waktu 20-30 Menit Setelah Gempa Besar
"Kalau air bersih sudah banyak, kebutuhan pokok dan tenda saja yang kurang," lanjutnya. [*/Prt]