Berita viral terbaru : Para ilmuan menduga orang yang sering terkena flu biasa, dapat terhindar dari terinfeksi virus corona yang parah.
Padangkita.com – Gejala awal dari seseorang yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 ini memang ditandakan dengan demam, batuk dan pilek. Walau telah dikonfirmasi jika memang ada pasien positif yang tidak menunjukkan gejala awal tersebut.
Hingga banyak pihak yang menyebut jika ciri ini sama dengan flu biasa. Akibatnya jika seseorang tengah bersin atau mengalami flu ringan masyarakat langsung menjauhinya. Karena menduga jika ia telah terinfeksi dan khawatir akan tertular.
Padahal terkadang seseorang yang tereken flu bukan karena disebabkan karena infeksi itu sendiri. Melainkan karena sistem kekebalan tubuh yang berusaha melawan virus yang masuk ke tubuh.
Ilmuan juga menegaskan jika jika virus flu akan hilang dengan sendirinya saat tubuh melakukan perlawanan dalam waktu tertentu.
Serta tak kalah pentingnya, dalam mengatasi masalah flu biasa ini ialah sistem kekebalan adalah pertahanan terbesar melawan flu biasa.
Namun penelitian terbaru yang dilakukan ilmuan Jerman menyatakan jika orang yang sering berulang terkena flu biasa, bisa lebih kuat menghadapi serangan virus Korona.
Penelitian ini berfokus pada jenis kekebalan lain selain antibody yang menunjukkan jika kekebalan sel T muncul lebih umum di antara pasien yang terinfeksi.
Bahkan mereka menyatakan jika 8 dari 10 orang yang memiliki riwayat pilek atau flu berulang memiliki tingkat perlindungan yang baik, serta tidak mudah terserang virus corona.
Baca juga: Heboh Video Pedagang Makanan Celupkan Tangan dalam Dagangan
Bahkan temuan lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa pasien Covid-19 dengan gejala ringan telah mengembangkan respons imun aktif.
Namun sayangnya mereka tidak memiliki respons antibodi yang kuat. Akan tetapi belum bisa dipastikan apakah virus corona ini dapat menginfeksi orang yang sama untuk kedua kalinya.
Walaupun ada temuan yang menunjukkan jika kekebalan sel T dapat mengurangi keparahan gejala jika tertular lagi.
Sel T ini juga dapat menghasilkan perlindungan jangka panjang walau terkesan lambat dari antibody. Namun belum benar-benar membuktikan jika hal ini dapat mencegeah kemungkinan tidak terinfeksi ulang.
Untuk menyelesaikan penelitian ini, ilmuan Jerman melakukan analisis sampel darah pada 365 orang.
Dari total itu, 180 terinfeksi Covid-19, sedangkan 185 tidak. Penelitian ini dilakukan oleh ilmuan dari Rumah Sakit Universitas Tubingen di Jerman.
Baca juga: Keluarga Ini Simpan Jasad Pasien Covid-19 di Freezer
Hasil temuan ini sebelumnya telah dipublikasikan di situs Research Square. Namun makalah ini belum dianalisis oleh ilmuwan independen lainnya sebelum dipublikasikan dalam jurnal medis.
Sehingga mereka mengatakan masih membutuhkan waktu untuk melakukan penelitian lebih lanjut. [*/Nlm]