Berita viral terbaru: Welly, salah seorang sopir bus armada PO Bus Budiman punya tiga anak yang sukses jadi kiai dan dirikan pondok pesantren.
Padangkita.com - Sopir bus selalu identik dengan pekerjaan sederhana. Namun siapa sangka ternyata ada pula sopir pus yang bukan dari kalangan orang biasa. Pria bernama Welly yang berusia 56 tahun ini contohnya.
Bekerja sebagai sopir bus salah satu armada dari PO Bus Budiman telah dilakoni Welly selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Bus yang ia bawa biasanya berada di terminal Bekasi, Jawa Barat.
Meski bekerja sebagai sopir bus, nyatanya ketiga anak Welly telah sukses sebagai kiai dan memiliki pondok pesantren di Ciamis, Jawa Barat.
Lantaran tidak ingin bergantung pada anaknya dan miliki fisik yang masih kuat, Welly memutuskan mencari rezki sendiri untuk kebutuhannya sehari-hari.
Namun lantaran masih masa pandemi Covid-19, membuat bus yang biasa dibawa Welly jarang beroprasi.
Lantaran hal itu, kini Welly sempat menjadi pengawas pembangunan gedung pesantren Darul Huda. Selama dirumahkan, ia juga mendapatkan bantuan dari pihak perusahaan.
“Alhamdulillah, waktu nganggur kemarin ikut ngawasin pembangunan pesantren. Sekarang sudah kelar pembangunan,” jelas pria itu seperti dilansir dari BeritaTrans.com Kamis (25/6/2020) lalu.
Kini setelah operasional bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP) telah diizinkan beroperasi, Welly pun bekerja kembali sebagai pengemudi seperti biasa.
Baca juga: Video Mandi Wanita Ini Tersebar di Situs Film Dewasa dan Diperas Rp14 Juta Per Bulan
“Libur kemaren badan malah enggak enak, kalau vakum terlalu lama kadang-kadang rindu di jalan ingat teman-teman,” katanya.
Namun karena masih masa pandemi, operasional bus berjalan berbeda seperti biasanya. Kini lebih banyak persyaratan yang dilengkapi penumpang untuk dapat naik angkutan umum.
Hal itu membuat banyak masyarakat enggan untuk berpergian dengan bus. Alhasil banyak armada yang berhenti lebih lama di terminal untuk menunggu bus terisi oleh penumpang.
“Saya satu kali PP (pulang-pergi) satu hari, berangkat dari Tasik tadi jam 6.00 pagi, sampai sini (terminal Bekasi) sekitar 11.30 WIB. Biasanya kalau normal sorean sudah balik lagi ke Tasik,” ceritanya.
“Sampai sekarang belum pulang, penumpangnya sedikit, harus antre. Mengalah,” ujarnya.
Tak hanya itu, selama PSBB transisi, Welly hanya boleh mengangkut penumpang sebanyak 50 persen. Hal itu tentu saja berdampak pada penghasilannya yang lebih rendah dari biasanya. “Gaji sih tetap, namun tidak mendapatkan bonus,” ungkapnya.
Baca juga: Awet Muda dan Bertubuh Langsing, Wanita 44 Tahun Ini Dikira Kekasih Anaknya
Biasanya para supir armada bisa mendapat bonus jika membawa penumpang sekali jalan berjumlah 48 orang.
Namun saat ini hal tersebut tidak bisa dilakukan lantaran adanya larangan jaga jarak untuk mengurangi penyebaran Covid-19. [*/Prt]