Saat diwawancara oleh media setempat, putra Wajid Ali, Abid Ali mengaku masih merasa tertekan. Hal itu lantaran yang ia tahu sang ayah masih hidup ketika akan dipindahkan ke Rumah Sakit Chirayu.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi di ambulans, tetapi mengapa pemerintah kabupaten harus memindahkannya ke rumah sakit jika mereka membuangnya di jalan seperti ini," katanya.
MD Rumah Sakit Chirayu dan Direktur Dr Ajay Goenka mengatakan ambulans lain dengan ventilator dan seorang dokter dikirim kembali dalam 20 menit usai kejadian pembuangan tersebut.
"Kami menerima telepon dari Rumah Sakit Umum Rakyat bahwa seorang pria yang menderita penyakit ginjal telah dites positif dan harus dipindahkan ke Rumah Sakit Chirayu. Kami juga diberitahu bahwa semua tanda vitalnya termasuk BP normal. Jadi kami mengirim ambulans yang normal," ujar Dr Ajay Goenka dari Rumah Sakit Chirayu.
Baca juga: Ngeri, Wanita Ini Hamil Selama 60 Tahun, Lahirkan Bayi Mumi
Lebih lanjut, Ajay Goenka mengatakan pasien dijemput dari rumah sakit tetapi ketika dia dibawa ke Rumah Sakit Chirayu, pengemudi dan perawat ambulans menyadari bahwa kondisinya semakin memburuk.
"Mereka (tim medis) memberi tahu Rumah Sakit Chirayu dan ambulans lain untuk membawa ventilator dan seorang dokter agar segera dikirim dan bisa mencapai tempat itu dalam waktu 20 menit," ujarnya. [*/Prt]