Tak hanya Nishikawa, Koichi Sumida menjadi pria kedua yang dieksekusi Jepang di hari yang sama. Ia terbukti bersalah karena membunuh teman wanitanya.
Orang lainnya yang dihukum mati di Jepang adalah Shoko Asahara (63). Sebagai pendiri kultus Aum Shinri Kyo, ia dalang di dibalik serangan gas sarin 1995 di kereta bawah tanah Tokyo yang menewaskan menewaskan 13 orang dan melukai 6.000.
Sekitar 13 anggota aliran sesat ini juga telah menerima hukuman mati yang sama. Dalam laporan beberapa media setempat, enam di antaranya dieksekusi pada waktu yang bersamaan.
Di Jepang pelaksanaan eksekusi mati sangat rahasia. Hal tersebut lantaran eksekusi tersebut sering menjadi perdebatan kecil di beberapa kalangan.
Narapidana yang akan dieksekusi mati, sebelumnya ditahan terlebih dahulu di sel isolasi dan hanya diizinkan berolahraga dua kali seminggu. Mereka diizinkan bertemu keluarga, namun dengan waktu yang sangat terbatas.
Baca juga: Mengenal Tradisi Bacha Posh di Afganistan, Penyamaran Anak Perempuan Jadi Laki-laki
Sebagian besar menghabiskan setidaknya lima tahun menunggu nasib mereka. Namun ada pula yang menunggu hingga satu dekade lamanya, seperti Nishikawa. [*/Prt]