Posisi duduk inilah yang melambangkan perhatian, pengawasan kepedulian dan tanggung jawab yang bersungguh-sungguh dari penghulu kaum kepada kaumnya.
14. Bandua Tangah
Bandua tangah adalah ruangan bagian belakang yang ditinggikan, merupakan tempat bagi Sumando bersama keluarga.
Ia melambangkan bahwa masyarakat Minangkabau memberikan penghormatan dan penghargaan yang tinggi terhadap sumando.
15. Labuah Tangah

Labuah Tangah Istano Basa Pagaruyung
Labuah Tangah merupakan sebuah ruangan lepas persegi empat yang dibentuk oleh empat buah tiang, dua tiang pada deretan tiang temban dan dua tiang pada deretan tiang panjang.
Ruang ini langsung terletak di depan singgasana dan juga membagi ruangan istano menjadi dua bagian sebelah kiri dan sebelah kanan.
Ruangan yang disebut Labuah Tangah ini mewakili Lareh Nan Panjang, tempat menyampaikan sesuatu atau permasalahan kepada penguasa atau rajo alam.
Keberadaan Labuah Tangah seiring dengan kata mutiara adat "anak dipangku kamanakan dibimbiang", yang menunjukkan bahwa seorang bapak di Minangkabau merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap kehidupan dan keselamatan anak dan keluarganya.
16. Labuah Gajah

Labuah Gajah Istano Basa Pagaruyung
Merupakan ruangan yang terletak antara Bandua Tapi dan Bandua Tangah, keberadaan ruangan ini dinamakan Labuah Tangah, ruangan Labuah terpisah jadi dua bagian yang terletak sebelah kanan pintu dinamakan "pangka" yang sebelah kiri dinamakan "ujung".
Pangka adalah tempat untuk tuan rumah, sedangkan ujuang adalah tempat tamu.
Ruangan labuah gajah juga digunakan untuk berbagai keperluan. Karena itu ruangan ini juga dinamakan ruangan serba guna.
17. Dinding
Dinding Istano Basa Pagaruyung dibagi menjadi dua bagian
a. Dinding Muko (dinding depan)

Dinding depan Istano Basa Pagaruyung
Dinding muko meliputi bagian depan dan samping bangunan yang lahir dalam bentuk ukiran kayu.
Ukiran memiliki makna mewakili kebudayaan hasil ketajaman pikiran dan peradaban yang digunakan sebagai sarana untuk tampil menarik perhatian untuk yang melihatnya berkunjung.
Sedangkan Kayu mewakili dan melambangkan peran adat dan agama yang digunakan sebagai pedoman, standar dalam bermasyarakat.
b. Dinding belakang

Dinding belakang Istano Basa Pagaruyung
Dinding ini dibuat dari anyaman bambu yang terdiri dari dua lapis, yakni dindiang tadia yang melambangkan seorang wanita sebagai seorang ibu yang berperan sebagai pendidik utama, suri tauladan dan motivator.
Dinding sasaak yang bertujuan melindungi penghuni rumah beserta isinya dan melambangkan peran, partisipasi aktif semua pihak dari yang kecil sampai manula.
Secara keseluruhan Dinding sasak melambangkan semua potensi dan fasilitas wilayah adat dan budaya Minangkabau
18. Jendela
Jendela melambangkan bahwa masyarakat Minangkabau secara aktif mengawasi dan mengikuti perkembangan setiap langkah anggota keluarga dan kaumnya di tengah masyarakat.
19. Anjuangan Paranginan

Anjungan Paranginan Istano Basa Pagaruyung
Anjuangan paranginan ini terletak di lantai 2 Istano Basa Pagaruyung, yang berfungsi sebagai tempat putri raja yang belum menikah atau belum berkeluarga. Dan juga bisa menjadi tempat gadis pingitan.
20. Mahligai

Mahligai Istano Basa Pagaruyung
Mahligai terletak pada lantai 3 Istano Basa Pagaruyung. Ruangan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat-alat kebesaran raja, seperti Mahkota Kerajaan yang tersimpan dalam peti dinamakan Aluang Bunian, yang akan dikeluarkan ketika ada acara tertentu.
21. Dapua (Dapur)

Dapua atau Dapur Istano Basa Pagaruyung
Dapur terletak di belakang rumah gadang yang terhubung dengan selasar dengan rumah gadang dan mempunyai dua ruangan.
Ruangan sebelah kanan sebagai tempat memasak, sedangkan sebelah kiri menjadi tempat dayang yang berjumlah 12 orang. [djp]
Bersambung, Unsur Penunjang Istano Basa Pagaruyung..