Berita viral terbaru: Ilmuan temukan virus langka yang berusia 30 ribu tahun dengan ukuran raksasa.
Padangkita.com- Virus merupakan mikroorganisme yang menginfeksi sel makhluk hidup. Virus sendiri memang identik dengan digambarkan sebagai mikroorganisme yang berbahaya, merugikan hingga disebut beracun.
Telah banyak jenis virus yang berhasil ditemukan di dunia sedari dulu. Namun belakangan ini salah satu virus yang tengah ramai diperbincangkan ialah virus corona atau yang dikenal dengan covid-19.
Baca juga: Sehat dan Bugar, Siapa Sangka Kakek Ini Tidak Pernah Tidur Selama 33 Tahun
Virus ini mulanya hanya dikenal menginfeksi hewan sebelum diketahui lebih lanjut juga bisa menginfeksi manusia. Bahkan hingga kini kasus covid-19 di berbagai dunia telah ditetapkan sebagai pandemi global.
Karena banyaknya korban jiwa yang telah ditimbulkan dengan jumlah yang tidak sedikit.
Namun ternyata masih ada penemuan virus didunia ini yang dinilai begitu mengejutkan. Karena ilmuan berhasil menemukan sebuah virus yang berusia 30 ribu tahun.
Melansir dari Naviri.com, hal ini ditemukan oleh para peneliti Perancis. Mereka menemukan virus ini di sebuah lapisan terdalam permafrost (tanah yang berada di titik beku) di Siberia.
Hal ini seolah membuktikan jika virus juga bisa menjadi penemuan langka, tidak hanya seputar pada penemuan fosil dinosaurus atau harta karun. Melihat dari segi ukurannya, para peneliti sepakau untuk mengategorikan virus itu sebagai "virus raksasa”.
Virus langka dan kuno ini kemudian diberi nama Mollivirus sibericum. Hasil penelitian ini kemudian dirilis dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Baca juga: Penganguran, Suami Ini Pukuli Istri Saat Dibangunkan dan Disuruh Kerja
Sebelumnya ilmuan pernah menemukan 3 virus lainnya dengan ukuran raksasa. Sehingga virus baru ini berhasil menduduki peringkat ke empat dari segi ukuran.
Sebuah virus dapat dikatakan sebagai virus raksasa jika memiliki panjang 0.00002 inci. Virus ini telah ditemukan dan dianalisis sejak tahun 2003 silam.
Para peneliti menambahkan, jika penemuan ini bisa menjadi perhatian serta menjadi solusi dalam menghadapi perubahan iklim dan pencairan es yang menjadi masalah di dunia saat ini.
Baca juga: Tempat Ini Serupa Negeri Dongeng, Ada di Austria
Karena beberapa partikel virus yang masih menular saja sudah cukup untuk menghidupkan kembali virus berpotensi pathogen atau menyebabkan penyakit.
Para peneliti berencana akan "membangun" kembali virus di dalam laboratorium yang aman, serta memperhatikan dalam proses uji coba tersebut. [*/Nlm]