Padangkita.com - Ditengah merebaknya virus corona yang hingga saat ini belum ditemukan obatnya, banyak pihak yang manyangkut pautkannya dengan sesuatu.
Ada yang mengatakan kalau virus corona disebabkan oleh makanan liar yang dikonsumsi oleh masyarakat di China.
Ada juga yang mengatakan kalau hal tersebut merupakan senjata biologis pemusnah massal dan lain sebagainya.
Virus corona saat ini dikabarkan telah merebak ke sejumlah negara di belahan dunia. Awal mula virus ini ditemukan di Wuhan, China.
Hingga saat ini dikabarkan 80 orang tewas dalam ribuan lainnya terpapar virus corona.
Baca juga: Wanita Cantik, Gubernur Jenderal Sunda Empire Ancam Akan Menutup Indonesia
Pandangan berbeda disampaikan oleh paranormal kondang Mbah Mijan.
Mbah Mijan memiliki pandangan lain mengenai merebaknya virus yang hingga kini masih belum ditemukan obatnya tersebut.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="30304" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Di dalam akun twitternya, Mbah Mijan menuliskan rasa herannya dengan pandangan publik yang menghubungkan merebaknya virus corona dengan sejumlah hal lain.
Orang kita lucu-lucu, Virus Corona dihubungkan dengan ini itu, padahal konspirasi.
Enggak sekalian Guys, Virus Corona adalah kutukan Nyai Blorong karena telah mengganggu Natuna.
Pesan saya! Siapkan detector untuk pencegahan, terutama di Air Port dan tempat wisata Indonesia.
— Mbah Mijan (@mbah_mijan) January 26, 2020
“Orang kita lucu-lucu, Virus Corona dihubungkan dengan ini itu, padahal konspirasi,” cuitnya, dipantau dari akunnya Senin (27/01/2020).
Mbah Mijan pun berseloroh kalau virus corona adalah karma yang menimpa China karena ulah mereka sendiri karena mengklaim laut Natuna sebagai milik mereka.
Dia pun mengatakan kalau virus corona adalh kutukan Nyai Blorong.
“Virus Corona adalah kutukan Nyai Blorong karena telah mengganggu Natuna,” katanya berseloroh.
Baca juga: Viral, Kucing Bermata Satu dan Bertanduk Lahir di Sumut
Mbah Mijan pun berharap pemerintah untuk memperkuat pengawasan dan pencegahan agar virus corona tidak merebak di Indonesia. Dia meminta pemerintah menyiapkan detector untuk pencegahan terutama di bandara. (*/pk-02)