Berita viral terbaru: Penjahat pencurian kardus semakin marak terlebih di tengah pandemi covid 19 saat ini.
Padangkita.com- Selama ini mungkin kita berpikir jika kardus yang telah digunakan tidak dapat lagi memiliki nilai tambah. Sehingga banyak orang yang justru membuat kardus karena dianggap sudah tidak berguna lagi.
Akan tetapi ternyata kardus bekas bisa memiliki nilai tambah dan dijual dengan harga tinggi. Misalnya saja beberapa kardus bekas tersebut diolah untuk dijadikan berbagai hiasan dengan sentuhan kreativitas.
Mengejutkannya ternyata kardus daur ulang juga berhasil menarik perhatian para kriminal di seluruh dunia. Maka dari itu banyak kardus kardus bekas curian diekspor ke berbagai negara terutama Asia Tenggara.
Melansir dari Viva.co.id, dikatakan jika Indonesia disebut sebagai salah satu pasar yang dinilai potensial dalam penyaluran kardus bekas ini.
Dikatakan jika para garong berhasil meraup untung besar dengan menjual kardus bekas yang sebelumnya telah didaur ulang.
Hal ini juga diungkapkan oleh seorang penjaga toko di Distrik Chamartin yang berada di pusat Kota Madrid. Ia mengatakan jika kebanyakan dari petugas seolah tidak mempedulikan siapa yang ingin mengambil kardus tersebut.
Terlebih terdapat 2 tempat sampah daur ulang yang berwarna yang biru dan berada di ibu kota Spanyol itu. Maka tak jarang dalam satu hari saja sampah daur ulang kardus dirampok oleh lebih dari satu geng perdagangan kardus daur ulang yang berada di kota tersebut.
Bahkan dikatakan terdapat 18 rute yang sering digunakan oleh geng tersebut untuk mencuri kardus daur ulang. Kepolisian Guardia Civil bahkan menandakan 18 warna pada 18 rute yang digunakan tersebut. Tepatnya hal ini terletak beberapa kilometer di pusat layanan perlindungan alam (Seprona).
Baca juga: Saat Jaemin NCT Balas Pesan Ucapan Ulang Tahun dari Pemulung Asal Indonesia
Mengingat meningkatnya kasus ini setiap harinya, pemerintah melalui polisi Kota Madrid mengajak Seprona untuk membantu mengatasi masalah pencurian ini. Nantinya jika siapapun kedapatan mencuri kardus bekas akan dikenakan kebijakan denda.
Pada Februari lalu polisi berhasil mengamankan 42 orang yang diduga sebagai anggota mafia kardus. Mereka dianggap melakukan pelanggaran lingkungan dan pencucian uang.
Selain itu polisi berhasil mengungkapkan jika setiap tahunnya mereka berhasil mengirim lebih dari 67.000 sampah kardus.
Hal ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2015 silam, keuntungan yang bisa mereka dapatkan pertahunnya berkisar hingga 10 juta euro atau setara Rp 175 miliar. Dari 42 orang tersebut 3 orang merupakan warga Spanyol sedangkan sisanya merupakan orang Romania.
Jadi aksi pencurian yang mereka lakukan ini dikatakan membuat negara kehilangan 16 juta Euro atau sekitar Rp 280 juta yang sebenarnya didapatkan dari daur ulang.
Setelah berhasil ditangkap polisi kemudian menjadwalkan persidangan pada akhir tahun ini untuk 42 tersangka yang ditahan. Hal ini dilakukan karena adanya virus pandemi covid 19 sehingga terpaksa ditunda.
Penangkapan pelaku juga didasari atas rekaman foto maupun video yang sengaja dipasang pada tempat sampah pada tahun 2016 lalu.
Salah satu hal yang menyebabkan kardus ini digemari oleh penjahat karena meningkatnya belanja online yang membutuhkan kardus sebagai wadah peletakan barang milik pembeli.
Baca juga: Cerita Mahasiswa Cantik yang Ngaku Selalu "Dibooking" Kades Setiap Dana Desa Cair
Selain itu juga dikirim ke Cina untuk dijadikan bubur kertas yang akan diubah menjadi kardus baru. [*/Nlm]