Lamang Tapai, Kuliner Khas Sumatra Barat yang Tak Lekang Oleh Waktu

Kuliner Sumbar

Lamang Tapai. [Foto: Instagram]

Image Attachment

Bahan utama lamang adalah beras ketan putih, santan kelapa, daun pandan, serta sedikit garam. Selanjutnya, ketan dicuci bersih dan dimasukan ke dalam ruas bambu muda yang dalamnya dilapisi dengan daun pisang.

Setelah beras ketan yang sudah dicampur santan dimasukkan ke bambu, maka selanjutnya dibakar dengan bara api. Ruas bambu dijaga agar jangan sampai terbakar.

Proses memasak lamang bisa memakan waktu sekitar 5 jam dengan api kecil dan bisa 3 jam dengan api yang besar, namun bambu akan cepat hitam atau gosong.

Oleh sebab itu, butuh kesabaran dalam membuat kuliner khas ini. Tentu saja, penantia membuat lama yang lama akan membuahkah hasil yang sesuai dengan proses yang dijalani.

Rasa lamang yang enak akan terbayarkan dengan lamanya proses memasak lamang tersebut.

Sementara untuk tapai atau tape merupakan beras ketan hitam, yang dibuat dengan cara memfermentasikan beras ketan dengan ragi.

Image Attachment

Secara sederhana cara memasak sajian ini yakni, rebus ketan hitam menggunakan air secukupnya dan kukus. Jika sudah lembut, kemudian masukkan ragi.

Lalu simpan ketan hitam tersebut di wadah yang ditutup rapat. Kita pun menunggu masaknya tapai selama 2 hari.

Biasanya, pembuatan lamang dilakukan dua hari sebelum hari raya. Dan pembuatan tapai dilakukan dua atau tiga hari mejelang hari raya. Sajian ini pun dihidangkan untuk para tamu yang datang bersilaturahmi di hari raya.

Baik itu tamu jauh maupun tamu dekat atau tatangga. Tak hanya di hari raya, lamang tapai juga dapat ditemukan sehari-hari atau pun setiap hari pasar.

Lamang tapai cukup bisa Anda ditemui di pasar tradisional, terutama di daerah dataran tinggi Sumatera Barat. Harga lamang tapai berkisar antara Rp20 ribu hingga Rp30 ribu.

Salah seorang warga Sumbar, Yulia (28) mengatakan lamang tapai ini seakan tak lekang oleh waktu, ia tetap eksis meski zaman terus menerus berubah.

Pasalnya, lamang tapai ini tak lekang oleh waktu. Hal itu terbukti dengan kelestasrian lamang tapai hingga kini.

Baca Juga: Makan Gadang, Tradisi Unik Solok Selatan Dalam Menjalin Silaturahmi

Bahkan makanan ini, sering dicari-cari saat lebaran. Ada yang mengatakan bahwa hari lebaran tak lengkap jika tak ada lamang tapai. [*/win]


Baca berita Sumbar  terbaru hanya di Padangkita.com.

Pages:

Baca Juga

Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: ada beberapa jenis rendang di Sumatera Barat yang sayang untuk kamu lewatkan.   
Tak Hanya Rendang Daging, 7 Jenis Rendang Lain Khas Sumatra Barat Ini Layak Dicoba
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Dadiah disebut sebagai yogurt tradisional khas Minangkabau yang disajikan dengan Ampiang. 
Mengenal Ampiang Dadiah, Minuman Tradisional dari Ranah Minang
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Kuliner khas Sumatera Barat memang terkenal dengan kelezatannya yang tiada tara.
4 Kuliner Khas Ranah Minang Kelezatannya Tak Ada Lawan, Pernah Coba?
Generasi Happy Inspirasi Gen Z Jambi, Tingkatkan Potensi di Dunia Digital
Generasi Happy Inspirasi Gen Z Jambi, Tingkatkan Potensi di Dunia Digital
Barenbliss Rayakan Tiga Tahun di Indonesia dengan Peluncuran "Trilogy of Beauty" di Miss Glam Padang
Barenbliss Rayakan Tiga Tahun di Indonesia dengan Peluncuran "Trilogy of Beauty" di Miss Glam Padang
Warunk Naras: Lebih dari Sekedar Warung Makan, Jadi Ruang Kreatif Anak Muda Padang
Warunk Naras: Lebih dari Sekedar Warung Makan, Jadi Ruang Kreatif Anak Muda Padang