Mengenal Ampiang Dadiah, Minuman Tradisional dari Ranah Minang

Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Dadiah disebut sebagai yogurt tradisional khas Minangkabau yang disajikan dengan Ampiang. 

Ampiang Dadiah. [Foto: Ist]

Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Dadiah disebut sebagai yogurt tradisional khas Minangkabau yang disajikan dengan Ampiang.

Padangkita.com – Ampiang Dadiah menjadi salah satu kuliner khas Sumatra Barat yang yang banyak disukai oleh masyarakat. Lantaran, memiliki rasa yang enak dan gurih.

Menariknya lagi, Ampiang Dadiah pernah menjadi salah satu nominator dalam kategori Minuman Tradisional Terpopuler asal Kota Bukittinggi, Sumatra Barat dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020.

Ampiang Dadiah berasal dari bahasa Minang, Ampiang yang berarti berdekatan dan Dadiah berarti susu yang dikentalkan atau susu fermentasi.

Dadiah sendiri merupakan susu kerbau yang difermentasi secara alami di dalam buluh atau ruas batang bambu dan ditutup dengan daun pisang atau daun waru. Fermentasi ini akan memakan waktu 2-3 hari.

Proses fermentasi tersebut akan menghasilkan sejenis krim padat bertekstur lembut dan memiliki cita rasa yang asam.

Uniknya lagi, fermentasi ini berlangsung secara spontan dalam wadah bambu tanpa memerlukan tambahan kultur mikroba tertentu.

Salah satu pedagang dadiah mengatakan bahwa dadiah sebanyak 20 batang bambu membutuhkan perasan susu dari 3 ekor kerbau.

Tidak hanya itu, Dadiah hanya dapat dibuat dengan menggunakan susu kerbau segar yang baru diperah.

Susu segar ini biasanya disaring terlebih dahulu dan kemudian ditampung dalam buluh atau ruas bambu dengan panjang sekitar 20-30 cm.

Lampiran Gambar

Berbeda dari yogurt pada umumnya yang bersifat cair dan sedikit mengental, Dadiah cenderung bertekstur padat dan mengeras.

Setiap batang bambu berisi dadiah dapat digunkan untuk membuat hingga 15 porsi Ampiang Dadiah.

Harga untuk per batang bambu yang berisi dadiah berkisar Rp70.000 hingga Rp100.000 tergantung besar diameter bambunya.

Dadiah sendiri dipercaya memiliki banyak khasiat. Di antaranya dapat menambah stamina, meningkatkan daya tahan tubuh, dan juga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Dadiah disajikan bersama dengan ampiang beras atau disebut juga dengan ampiang dadiah ditambah dengan siraman gula aren.

Ampiang merupakan beras ketan yang ditumbuk pipih. Proses pemipihan ampiang ini dilakukan saat beras ketan masih panas setelah direbus kering.

Baca Juga: Ampiang Dadiah Padang Panjang, Kuliner Tradisional Penggugah Selera

Pengerjaan Ampiang harus beberapa orang. Minimal tiga orang menumbuk, satu menimang, dan satu lagi merendang.

Selain itu, dadiah juga bisa disantap sebagai lauk pauk bersama sambalado atau cabai, bawang, dan sirih. [*/rik]


Baca berita viral terbaru dan berita trending terbaru hanya di Padangkita.com.

 

Baca Juga

Benarkah Racun Ulat Berbulu bisa Membunuh Manusia? Ini Penjelasan Kemenkes
Benarkah Racun Ulat Berbulu bisa Membunuh Manusia? Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Bunda Corla Ratu Jreng di Instagram, Ternyata Berasal dari Minang Bersuku Caniago
Viral Bunda Corla Ratu Jreng di Instagram, Ternyata Berasal dari Minang Bersuku Caniago
Biaya Masuk Kuliah Kedokteran Kampus Swasta di Padang Rp205 Juta, Netizen: Bisa Bangun Rumah 2 Tingkat
Biaya Masuk Kuliah Kedokteran Kampus Swasta di Padang Rp205 Juta, Netizen: Bisa Bangun Rumah 2 Tingkat
Viral Aksi Pria Gendong Seorang Ibu yang Kehujanan Saat Akan Salat Id di Kantor Gubernur Sumbar
Viral Aksi Pria Gendong Seorang Ibu yang Kehujanan Saat Akan Salat Id di Kantor Gubernur Sumbar
SMPN 4 Sungai Beremas Viral di Medsos, Disdikbud Pasbar Periksa Pihak Sekolah Hari Ini 
SMPN 4 Sungai Beremas Viral di Medsos, Disdikbud Pasbar Periksa Pihak Sekolah Hari Ini 
Padang, Padangkita.com - Ketua Umum FORKI Sumbar, Andre Rosiade bersyukur atas raihan atlet karate Sumbar dalam PON XX di Papua tahun 2021.
Boyong 2 Perak di PON Papua, Rombongan Karateka Sumbar Dijamu Andre Rosiade