Lahir dari Orang Tua Beda Agama, Ini Alasan Dokter Tirta Jadi Mualaf

Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Dokter Tirta mualaf

Dokter Tirta. [foto: Instagram]

Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Dokter Tirta berbagi cerita mengenai masa lalu dan keputusannya menjadi seorang mualaf.

Padangkita.com - Saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, nama Dokter Tirta semakin dikenal publik. Ia kerap menarik perhatian lantaran sering memberikan tanggapan mengenai Covid-19 di Indonesia.

Sebagai seorang dokter, Tirta juga ikut andil dalam penanganan Covid-19. Publik tentu dibuat penasaran dengan sosok Dokter Tirta.

Belum lama ini, dokter lulusan Fakultas Kedokteran UGM itu berbagi cerita mengenai masa muda hingga memutuskan menjadi mualaf.

Menurut Tirta masa kecilnya cukup kelam. Sebagai anak dari orang tua beda agama dan bangsa membuat Tirta kerap mengalami kesulitan. Ayah Tirta merupakan seorang Muslim, sementara sang ibu keturunan Tionghoa itu non muslim.

Kedua orang tua Dokter Tirta merupakan karyawan di sebuah bank. Sejak kecil, ia telah tinggal sendiri di Kampung Baturan, Solo, Jawa Tengah, sementara orang taunya sibuk bekerja.

Terlahir dengan darah campuran Jawa-China membuat Dokter Tirta kerap dipandang sebelah mata. Bahkan ia sempat mengalami krisis identitas lantaran kedua orang tuanya miliki keyakinan berbeda.

Pada 2013 lalu, Tirta akhirnya memutuskan untuk menjadi mualaf. Pada usia 22 tahun Tirta memutuskan masuk Islam setelah sebelumnya memeluk agama Katolik.

"Di usia 22 tahun tuh, kan Bokap gue Muslim. Gue dari jaman kecil karena gua sendiri, gue sering mampir ke TPA (taman pendidikan Al-Qur'an) pada Kamis," ujar Tirta dalam tayangan di kanal Youtube Denny Sumargo.

"Tapi Minggunya ke sekolah minggu, karena Tirta kecil berpikiran kalau kedua tempat ibadah voucher gue ke surga tambah banyak. Gue belajar aja dua-duanya," tambahnya.

Pada saat Tirta duduk di bangku SMA, sang ayah sempat bercerita dengan ibunya mengenai agama yang dianut anak mereka.

Saat itu ayah Tirta mengatakan bahwa seorang muslim yang menikah beda agama akan gagal jika anak mereka tak menjadi muslim.

"Kalau anaknya ini non Muslim, bokapnya dianggap gagal, bisa diadili di sana. Ceritanya Bokap gue curhat sama nyokap, pada saat itu di SMA," ucapnya.

Dapat Hidayah Lewat Mimpi

Lampiran Gambar

Dokter Tirta bercerita bahwa ayahnya pernah dihujat satu pesawat saat menunaikan ibadah umrah. Mereka menilai bahwa ayah Tirta telah gagal mendidik anaknya masuk agama Islam.

"Wah, di situ gue panas banget kan. Itu terpendam dari umur 17 sampai akhirnya di usia 22 gue memutuskan, oke gue Muslim,” ujarnya

“Bokap gue sempat nangis, kalau elo Muslim enggak ada yang temani mama. Gue bilang akan tetap respek," tambahnya.

Namun keputusan Dokter Tirta menjadi mualaf bukan semata-mata karena ayahnya. Ia juga mendapat hidayah sebelum memeluk Islam.

Saat berusia 22 tahun Tirta mendapat hidayah dari mimpi saat tidur di sore hari. Hal itu pula yang membuatnya semakin mantap menjadi mualaf.

"Gue mimpi lihat tubuh gue sendiri. Tubuh gue diangkat ke atas ada bangunan tuh gede banget hitam. Terus dijaga dua malaikat,” ujarnya.

“Gue mau masuk pintu itu enggak diizinin. Sama malaikat itu disuruh masuk ke rumah kecil warna hijau ternyata itu adalah rumahnya Kiai Zumroni (kiai yang membimbingnya masuk Islam)" ungkapnya.

Saat memasuki rumah itu, Tirta melihat ada sembilan kiai. Di tempat itu juga terdapat sebuah keranda jenazah berwarna hijau yang di letakan di tengah.

Tirta lantas diundang untuk melihat keranda itu yang ternyata ada jenazahnya. Jenazah tersebut bangkit namun wajahnya bersinar terang.

"Terus gue cuma dikasih amplop sama dia, terus gue masukin saku. Gue tanya dong, ini amplop apaan? Suatu saat elo akan tahu apa yang elo lakuin," ujar Tirta.

Setelah bangun, empat hari berturut-turut, Tirta mengaku ada suara azan yang berkumandang persis di depan telinganya tanpa berhenti sampai ia tidur. Ia akhirnya membaca kisah-kisah Islam dan hatinya kemudian tergugah.

Baca juga: Sebelum Masuk Islam, dr. Tirta Seorang Atheis

"Islam itu belajar keikhlasan, gue tuh orangnya paling enggak bisa ikhlas. Gue pendendam. Islam itu mengajarkan sebuah nilai yaitu ikhlas. Kalau lo ikhlas, itu syarat Islam pertama," ujarnya.

Hal pertama yang Tirta pelajari untuk menjadi mualaf yakni ikhlas. Menutuskan untuk menjadi mualaf tentu tidak mudah, ia bahkan sempat dibenci sang ibunda karena dianggap meninggalkannya.

Bahkan ibu Tirta tak ingin datang ke pernikahannya saat menikahi wanita muslim. Ibu Tirta semakin marah lantaran pernikahan anaknya itu berakhir dengan perceraian.

Namun akhinya, sang ibu mulai mau membuka hati untuk Tirta. Ia juga telah menerima Tirta sebagai seorang muslim. [*/Prt]


Baca berita viral terbaru dan berita trending terbaru hanya di Padangkita.com.

Tag:

Baca Juga

Padang, Padangkita.com - Ketua Umum FORKI Sumbar, Andre Rosiade bersyukur atas raihan atlet karate Sumbar dalam PON XX di Papua tahun 2021.
Boyong 2 Perak di PON Papua, Rombongan Karateka Sumbar Dijamu Andre Rosiade
Berita Viral, Minta Uang Rp5.000 Untuk Beli Rokok Tak Dikasih, Cucu Ancam Bunuh Sang Nenek, Viral trending Terbaru Hari Ini
Minta Uang Rp5.000 Untuk Beli Rokok Tak Dikasih, Cucu Ancam Bunuh Sang Nenek
Berita Pariaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kemungkinan besar setelah selesai proses BAP kasus akan dilimpahkan ke Polresta
Kesal Dibilang Numpang Hidup, Pria Beristri Bacok Ayah Kandungnya Sendiri
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Kembar menikah dengan kembaran lainnya di Sumedang bikin wrganet heboh.
Unik, Sesama Kembar Menikah dengan Kembar Lainnya di Waktu Bersamaan, Sempat Takut Ketukar
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Wanita menangis darah
Wanita di India Menangis Darah Saat Siklus Menstruasi karena Idap Kelainan Medis Langka
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Seleksi masuk PTN
Ini Alasan Kemendikbud Ubah Pola Seleksi Masuk PTN Tahun 2024