Paris, Padangkita.com - Tidak, kokain tidak melindungi dari COVID-19 (virus corona). Demikian penegasan Kementerian Sosial dan Kesehatan Prancis. Pemerintah Prancis telah menyanggah mitos bahwa kokain dapat membunuh virus corona atau COVID-19, setelah klaim palsu disebarkan melalui media sosial.
Ribuan pengguna Twitter telah berbagi foto palsu tentang peringatan berita terbaru yang salah, dengan mengatakan kokain dan sejenisnya dapat melawan infeksi virus pembunuh itu.
Untuk mebatalkan klaim itu, Kementerian Sosial dan Kesehatan Prancis mengatakan: "Tidak, kokain tidak melindungi dari COVID-19."
Kementerian pemerintah Prancis itu, sebagaimana dimuat DailyMail, menambahkan, "Ini adalah obat adiktif yang menyebabkan efek samping yang serius dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat."
Klaim salah itu terjadi ketika organisasi kesehatan dunia (WHO) memperingatkan virus corona yang mengancam jiwa kini menyebar di antara manusia di hampir 30 negara Eropa.
Ketakutan akan infeksi yang mengancam jiwa itu, kini telah melanda benua Eropa, yang telah mencatat lebih dari 12.000 kasus dan 400 kematian.
Krisis di Eropa - berpusat di Italia utara tetapi sekarang menyebar dengan cepat - dimulai dengan beberapa kasus "impor" dari Cina, di mana wabah itu bermula.
Namun, petinggi WHO sekarang telah mengonfirmasi penularan lokal--ketika infeksi menyebar di suatu negara--di 27 negara Eropa.
Prancis mencatat kenaikan 70 persen dalam kasus semalam, dengan lebih dari 1.200 pasien sekarang diketahui telah tertular infeksi mematikan itu.
Cuma Lelucon
Bizzle Osikoya, akun Twitter terverifikasi, memposting gambar peringatan berita palsu yang mengatakan kokain dapat membunuh virua corona.
Tweet-nya mendapatkan lebih dari 5.500 suka dan hampir 3.000 retweet. Tidak jelas apakah postingan itu dibuat sebagai lelucon atau apakah itu serius.
Namun akun terverifikasi lainnya yang memposting gambar yang sama - seorang seniman musik Jerman bernama Anton Newcombe - kemudian mengklaim itu adalah lelucon.
Kokain adalah obat yang sangat membuat kecanduan dan ilegal di Inggris dan AS, dan hampir di semua negara, termasuk di Indonesia. NHS memperingatkan itu dapat menyebabkan serangan jantung.
NHS (National Health Service), lembaga layanan kesehatan Inggris, juga memperingatkan akan lebih berisiko jika dicampur dengan alkohol. Pada 2016-2017, sebanyak 12.000 orang dirawat di rumah sakit dengan gangguan terkait kokain.
Pemerintah Prancis bukan satu-satunya badan resmi untuk menyanggah mitos seputar wabah COVID-19, yang dimulai di Cina pada bulan Desember.
Para ahli teori konspirasi telah berspekulasi salah, bahwa jaringan seluler 5G menciptakan virus dengan "menyedot oksigen dari paru-paru manusia." (DailyMail/ori)