Berita viral terbaru: Vera Renzci, pisikopat wanita yang membunuh para kekasihnya lantaran tidak ingin ditinggalkan oleh sang kekasih.
Padangkita.com - Kasus pembunuhan meruakan salah satu kasus yang sering ditangani pihak kepolisian hamper di seluruh negara di dunia.
Dari sekian banyak kasus yang ada, pembunuhan berantai menjadi kasus yang acap menyita perhatian banyak orang, mulai dari siapa korban, pelaku hingga motif yang tersembunyi dalam kasus tersebut.
Jika biasanya pelaku pembunuhan berantai merupakan seorang pria, namun nyatanya ada juga kasus berantai yang dilakukan oleh seorang wanita.
Seperti yang dilakukan oleh Vera Renzci. Dikenal dengan julukan Black Widow karena selalu memakai pakaian hitam, Vera telah melakukan pembunuhan kepada semua kekasihny. Diduga motif dari pembunuhan tersebut lantaran rasa takut akan kehilangan.
Wanita asal Bucharest, Romania yang lahir pada tahun 1903 ini, terlahir dari keluarga kaya raya keturunan bangsawan Romania.
Saat berusia 13 tahun, ibunya meninggal dan membuat ayahnya memutuskan untuk pindah ke kota Berkerekul dan memulai kehidupan yang baru disana.
Baca juga: Ini 10 Artis Cantik India yang Menikah dengan Pria Bule
Vera kecil tumbuh menjadi wanita yang tidak suka dikekang. Ia selalu bebas melakukan apa saja yang diinginkannya. Salah satunya yakni sering kali berganti pasangan.
Selama masa remaja, Vera telah berkencan dengan banyak pria. Hingga suatu hari ia memutuskan untuk menikah dengan seorang pria bernama Karl Shick dan dikaruniai seorang anak bernama Lorenzo.
Mulanya kehidupan rumah tangga Vera dan Karl berjalan sangat baik dan harmonis. Sampai suatu hari Karl tidak pulang ke rumah selama beberapa hari dan sering pulang larut malam dengan alasan bekerja. Hal ini lantas membuat Vera menjadi curiga dan menuduh sang suami telah berselingkuh.
Pada suatu malam, karena rasa cemburu yang berlebihan, Vera meracuni suaminya hingga tewas. Jenazah Karl disimpan dalam sebuah peti mati yang berada di ruang bawah tanah rumahnya.
Kepada para tetangga dan kerabatnya, Vera mengaku bahwa suaminya tersebut telah pergi menghilang begitu saja meninggalkan rumah mereka.
Resmi menjadi janda, Vera memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang pria bernama Josef. Namun sayang, suami keduannya sama seperti yang terdahulu.
Selang beberapa bulan menikah dengan Vera, Josef dikabarkan juga menghilang secara tiba-tiba dan tidak pernah ditemukan. Vera kembali mengaku bahwa suami keduanya telah pergi secara tiba-tiba.
Dalam sebuah pesta dansa, Vera bertemu dengan seorang pria pembisnis tampan yang menarik perhatiannya. Walau pria itu sudah mempunyai istri, Vera tetap tidak menyerah menggoda sampai akhirnya mereka menjalin sebuah hubungan gelap. Tak lama berselang hari, istri dari pria itu dikabarkan tengah mengandung.
Baca juga: Dari Pria, Ibu Muda Ini Jalin Asmara dengan Wanita, Tega Siksa Anak Sendiri
Suatu malam, pria itu mendatangi Vera ke rumahnya untuk mengakhiri hubungan gelap mereka. Vera yang tidak terima dan tidak mau kehilangan, akhirnya menghabisi nyawa pria itu dan menyimpan jenazahnya di dalam peti yang berada di ruang yang sama dengan jasad-jasad korban Vera sebelumnnya.
Istri dari pria selingkuhan Vera yang curiga akan keberadaan suaminya, melapor ke polisi. Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, akhirnya polisi mencurigai Vera terlibat dalam kasus hilangnya pria tersebut.
Saat polisi menggeledah seisi rumah Vera, ditenemukan 35 jenazah pria dalam peti mati yang ada di ruang bawah tanah rumah Vera. Pria-pria tersebut diduga adalah kekasih Vera yang ia bunuh dan disimpan jasadnya.
Dari jenazah-jenazah yang ada, polisi juga menemukan jenazah anak kecil. Diduga jasad tersebut adalah Lorenzo, anak Vera dari pernikahan pertamanya dengan Karl.
Vera mengaku membunuh anaknya karena putranya berusaha untuk melaporkan perbuatan Vera kepada orang-orang.
Saat diinterogasi mengenai alasan mengapa ia tega menghabisi nyawa para kekasihnya, Vera mengaku bahwa dirinya tidak ingin para pria itu meninggalkannya untuk wanita lain.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya ingin menjaga pria-pria tersebut untuk selamanya. [*/Prt]