Batusangkar, Padangkita.com - Nama Suhaidi Jamaan atau Adi, petani cabai asal Tanah Datar, langsung terkenal sejak tampil sebagai peserta MasterChef Indonesia season 8 yang disiarkan salah satu televisi swasta nasional.
Kini, penggemar atau pendukungnya tidak hanya datang dari Tanah Datar atau Sumatra Barat (Sumbar). Namun, banyak dari penonton acara lomba memasak itu berasal dari berbagai kalangan dan daerah yang menyukai Adi. Mereka pun memberi julukan ke Adi sebagai “Lord Adi”.
Sikapnya yang polos, penuh percaya diri dan gaya bicaranya yang unik, selalu menjadi perbincangan dan disukai banyak orang. Saat tulisan ini dirampungkan, Adi kembali lolos ke babak 12 besar yang akan memasuki episode 10.
Mungkin banyak yang bertanya, bagaimana perjuangan Adi hingga bisa lolos untuk ikut MasterChef Indonesia? Seperti apa kehidupan Adi selama ini?
Untuk mencari jawaban pertanyaan tersebut, Padangkita.com berkunjung ke rumahnya, di Jorong Guguak, Nagari Pariangan, Kecamatan Pariangan, Tanah Datar, Jumat (25/6/2021).
Di rumahnya, Padangkita.com, berbincang dengan istri Adi bernama Nelli Sovia, 36 tahun. Di ujung pembicaraan, kami juga berkesempatan berbincang langsung dengan Adi lewat video call.
Adi lahir di Jorong Guguak, pada 2 September 1979 dengan nama lengkap Suhaidi Jamaan. Bersama Nelli, Adi telah dikarunia dua orang putri. Anak pertamanya bernama Natasyah Nurfiqa, 13 tahun, dan anak keduanya Adzariyaat Nursifa, 10 tahun. Menurut Nelli, kedua anaknya selalu berprestasi dan juara di sekolah.
Adi sendiri merupakan putra dari pasangan Almarhum Jamaan dan Nurlela. Pada tahun 1984, orang tua Adi, merantau ke Malaysia. Adi bersama 3 adiknya ikut ke Malaysia. Kini, ibu Adi bersama 3 adik Adi masih menetap di Malaysia.Waktu dibawa ke Malaysia, usia Adi baru 5 tahun. Sehingga, pendidikan Adi mulai dari Sekolah Dasar hingga kuliah, semua ditempuh di Malaysia.
Di Malaysia, mata pencarian orang tua Adi adalah berjualan makanan. Dari sinilah Adi yang ikut membantu ibunya memasak, belajar dan mengerti soal masakan. Keterampilan memasaknya juga membawa Adi bekerja di beberapa restoran di Malaysia.
Meski hidup di perantauan, keluarga Adi tak pernah lupa dengan kampung halaman.
“Pada hari baik bulan baik saat Lebaran, biasanya (keluarga Adi) selalu pulang kampung,” kata Nelli.
Bertemu Jodoh di Kampung Halaman
Nelli pun berkisah tentang pertemuannya dengan Adi. Suatu ketika, kata Nelli, saat pulang kampung pada tahun 2006, Adi yang tinggal di Dusun Balai-balai, bersilaturahmi ke rumah saudaranya di Dusun Gelanggang yang masih sama-sama berada di Jorong Guguak.
Saat itulah Adi bertemu Nelli. Niat baik hati Adi itu kemudian diutarakan kepada pihak keluarga. Gayung bersambut. Keluarga keduanya setuju, begitu pun Adi dan Nelli. Namun, Adi harus kembali ke Malaysia. Jadilah Adi dan Nelli menjalin hubungan jarak jauh atau LDR-an.
Singkat cerita, setelah kesepakatan kedua keluarga besar tercapai, pada bulan April tahun 2007 Adi melangsungkan pernikahan bersama Nelli di kampung halamannya. Adi kemudian memboyong pujaan hatinya itu ke Malaysia.
Setelah beberapa tahun hidup di perantauan, akhirnya mereka sekeluarga memutuskan untuk menetap di kampung halaman, tepatnya pada tahun 2013 lalu. Di kampung halaman, Adi pun menyesuaikan kehidupan dengan cara bertani. Nagari Pariangan memang menjadi salah satu kawasan pertanian di Tanah Datar.Selain hawanya yang sejuk, nagari itu juga subur karena berada di kaki Gunung Marapi. Kondisi itu membuat nagari tertua Luhak Nan Tuo itu cocok sebagai kawasan pertanian, baik tanaman padi maupun palawija, bahkan untuk peternakan.
Selain bertani cabai dan berkebun, Adi juga beternak sapi. Dari sinilah, Adi kemudian yang sudah menetap di kampung disapa dengan Pak Cik Adi oleh tetangga dan warga sekitar.
Bermula dari Coba-coba
Nelli menuturkan, awalnya Adi mengikuti program MasterChef hanya ingin coba-coba. Kebetulan Adi punya pengalaman dan keterampilan memasak. Niat baik itu kemudian mendapat dukungan dua orang pegiat sosial. Mereka adalah Husen dari Sumatra Volunteer dan Habibi dari Kurambiak Hard Wear.
Husen dan Habibi lah kemudian yang membuatkan video singkat Adi ketika memasak, lalu mendaftarkan Adi secara online.
Setelah mengikuti rangkaian pendaftaran melalui aplikasi yang disediakan pihak penyelenggara, Adi dan Nelli awalnya pun tidak percaya jika dirinya terpilih sebagai salah satu nominasi yang akan ikut audisi di Jakarta.
“Kami pikir awalnya penipuan, karena yang mendaftar tentu ribuan dari seluruh Indonesia,” ujar Nelli.Waktu itu, cerita Nelli, Adi memasak kukus ikan patin dan sayur goreng samba ambacang. Video proses pembuatan itu dikirim oleh Husen dan Habibi.
“Waktu itu sekitaran bulan Maret 2021. Kami meng-upload video itu pada tanggal 12 Maret sebelum masa pendaftaran ditutup pada 15 Maret,” ujar Nelli.
Cerita Nelli diamini Adi yang berhasil dihubungi melalui video call pada Jumat (26/6/2021) sore. Kali ini Adi yang bercerita. Sekitar tiga hari setelah meng-upload video hasil masakannya itu, Adi menerima informasi bahwa dia terpilih untuk ikut audisi.
Awalnya Adi tidak percaya dan ragu bahkan takut, karena menyangka penipuan.
"Saat dihubungi oleh salah satu penanggung jawab acara, katanya saya dikirim tiket pesawat. Saya bahkan tidak percaya, bahkan saya sempat memblokir nomornya," ujar Adi sembari tertawa mengingat kejadian itu.
Akhirnya Adi baru percaya, setelah pihak stasiun televisi menghubungi dia lagi.
"Saat itu dikatakan kepada saya, jika orang yang menghubungi saya sebelumnya memang ditugaskan sebagai penanggung jawab saya," terang Adi.
Keesokan harinya pada 19 Maret setelah dikirim tiket pesawat, Adi pun terbang ke Jakarta. Sejak saat itu hingga sekarang Adi berada di Jakarta dan belum pernah pulang kampung.Sejak itu pula, kebun cabainya diambil alih dan dikelola oleh sang istri. Sedangkan ternaknya dipercayakan kepada saudaranya. Di akhir pembicaraan, Adi menyatakan tetap percaya diri untuk terus berjuang mempersembahkan yang terbaik di MasterChef Indonesia.
Sementara itu bagi masyarakat Tanah Datar, Adi telah menjadi idola baru. Masyarakat Tanah Datar pun mendoakan Adi terus melaju dan menjadi juara kelak. Sebelumnya, Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian telah menjanjikan untuk membantu kebutuhan keluarga Adi di kampung halaman.
Baca juga: Adi Masak Rendang Asam Padeh di MasterChef Indonesia Episode 9, tapi Tak Dinilai Juri
Sebab, kata Richi, Adi telah berjasa terutama mempromosikan Tanah Datar ke seluruh Indonesia, melalui keikusertaannya di MasterChef Indonesia. Richi tak ingin konsentrasi Adi di Jakarta terganggu, karena harus memenuhi kebutuhan anak dan istrinya di kampung halaman. [agg/pkt]