Kisah Sugesti Edwar, Eksportir Batu Bara Perempuan dari Manggopoh, Tumbang di Tambang hingga Berkembang

Berita Feature hari ini dan berita Sumbar hari ini: Sugesti adalah perempuan Minang yang tangguh berkiprah sebagai eksportir batu bara

“Si Rumput Liar”, Sugesti Edwar. [Foto: Padangkita]

Berita Feature hari ini dan berita Sumbar hari ini: Sugesti adalah perempuan Minang yang tangguh berkiprah sebagai eksportir batu bara

Padang, Padangkita.com – “Si Rumput Liar”, begitu Sugesti Edwar menyebut dan mengenalkan dirinya. Ia mengumpamakan dirinya sebagai rumput liar yang tumbuh di antara bunga-bunga, tidak dianggap, diinjak, dan dimatikan. Namun, ia tetap tumbuh.

Sugesti adalah perempuan Minang yang tangguh berkiprah sebagai eksportir batu bara. Dari desa kecil Kampung Kandih, Manggopoh, Kabupaten Agam Sugesti kecil membangun mimpinya menjadi seorang pengusaha. Tidak main-main, perusahaannya ia dirikan saat masih berusia 19 tahun dan masih kuliah.

Naluri ingin memiliki bisnis batu bara sendiri terbersit ketika ia menjadi staf public relation di sebuah perusahaan tambang. Awalnya, saat masih kuliah Sugesti aktif mengikuti kontes Uda-Uni, dari situ orang mengenalnya serta mendatangkan tawaran kerja pertamanya.

“Waktu masih kuliah di Sastra Inggris UNP, saya ditawari bekerja sebagai PR di sebuah perusahaan tambang untuk menjemput dan mendampingi tamu-tamu dan investor dari luar negeri,” kenang Sugesti ketika berbagi kisah di Program Ngos-ngosan atau Ngobrol-ngobrol Santai yang tayang di Youtube Padangkita.

Baru Mulai Sudah Ditipu

Baru bekerja selama 6 bulan, perusahaan tersebut tumbang. Terbiasa menjadi penghubung perusahaan, para investor selalu meminta bantuan Sugesti meski ia sudah tidak lagi bekerja. Entah itu meminta untuk mendampingi atau sekadar mengumpulkan informasi seputar batu bara.

“Lalu terpikir, kenapa ya orang selalu memanfaatkan saya dan otak saya. Timbul saja ide untuk pergi ke notaris. Seorang anak 19 tahun mengatakan, Da, Gesti mau jadi pengusaha. Mau jadi direktur dengan polosnya,” kata perempuan yang akrab disapa Gesti itu.

Lalu, diceritakan Gesti, notaris tidak langsung mengiyakan. Ia menerangkan ke Gesti jika membangun perusahaan ada direktur dan minimal 2 komisaris.

“Lalu saya pakai saja nama Papa hingga sekarang,” katanya sembari tergelak.

Tak lama setelah itu, perusahaan Gesti pun berdiri. Ia melekatkan namanya pada nama perusahaan itu.

“Lalu bikin perusahaan pertama namanya PT Sugesti Prima Coal. Sekarang berganti nama menjadi Sugesti Mandiri Utama. Saya bilang ke notaris apa pun nama perusahaannya ada kata Sugesti. Bukan membanggakan nama sendiri. Tapi arti kata Sugesti itu besar ya artinya rangsangan dari dalam yang tidak bisa dikontrol,” ujar anak perempuan pertama tiga bersaudara itu.

Menjadi perempuan di dunia tambang adalah jalan lengang bagi perempuan. Tak banyak perempuan yang mengambil jalan sebagai eksportir batu bara. Gesti mengatakan ia juga sering mendapat cemoohan selain karena perempuan juga karena umurnya masih muda waktu itu.

Anggapan orang tentang bisnis batu bara yang rentan mengalami penipuan serta kehilangan uang yang bisa menyebabkan gila telah dilalui dan terbantahkan oleh Gesti.

“Orang bilang kan anak kecil perempuan (main) batu bara, besok gila atau gila ngitung uang di langit, kemudian masuk rumah sakit jiwa. Alhamdulillah, sekarang ini yang apa yang mereka cumooh, hina waktu itu akan menjadi kenyataan Alhamdulillah sekarang kita menghitung uang miliaran itu real,” katanya.

Soal penipuan, Gesti mengaku pernah ditipu bahkan saat ia baru memulai usahanya. Waktu itu tahun 2011, saat ia baru saja diwisuda. Ia mendapatkan investasi senilai Rp1,5 miliar dari seorang investor dari India. Namun, ternyata investornya menggunakan dokumen bodong.

“Dikasih kesempatan mendapat investor India, dia investasi Rp1,5 miliar. Waktu itu sudah senang, namun uang itu hanya bertahan dua bulan. Lalu ditipu dan gulung tikar,” ujarnya.

Tidak patah arang, Gesti kembali menata usahanya i dengan hijrah ke Kalimantan. Ia berprinsip kesuksesan tidak akan diraihnya jika terus berada di bawah ketiak ibu. Ia meyakinkan kedua orang tuanya untuk melepasnya pergi merantau.

“Setelah wisuda saya merantau ke Kalimantan. Saya berpikir sukses harus meninggalkan kampung,” demikian tekadnya.

Di rantau orang, ia kembali membangun usaha dari nol hingga menjadi perempuan yang diperhitungkan di dunia tambang. Mengalami banyak penipuan dan kerugian, Gesti lalu membuka kunci keberhasilannya.

“Pertama blessing Allah, Allah lah yang memilih kita untuk sukses. Yang kedua yaitu doa orang tua, apa pun yang saya miliki sekarang yang saya pentingkan itu adalah orang tua. Ketiga baru kerja keras,” ungkapnya.

Mimpi Jadi Penulis Terkenal dan Buat Film

Memiliki latar belakang sebagai alumni Sastra, Gesti mengatakan masih ada mimpi yang harus ia wujudkan yaitu menjadi penulis terkenal dan membuat film sendiri.

Gesti sendiri telah menuilis sebuah novel yang berjudul “Tepian Mandi”. Novel itu berisi perjalanan hidupnya dari remaja hingga berkarier sebagai eksportir.

“Novel itu telah rilis pada 2017 untuk kalangan terbatas. Rencananya nanti juga akan difilmkan. Saya yakin itu bakal terwujud seperti keyakinan sukses di batubara,” ujarnya.

Baca juga: Gubernur Sumbar Izinkan Tarawih Berjemaah di Masjid dan Pesantren Ramadan

Masih penasaran soal kisah Gesti? Silakan tonton di channel Youtube Padangkita. [pkt]

Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Pesantren Ramadan di Padang Diluncurkan, Diikuti 87.304 Pelajar di 1.800 Masjid - Musala
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Terdata 670 TPS Liar di Padang, Hendri Septa sebut Kota Darurat Sampah
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Polresta Padang Musnahkan Lebih 18 Kilogram Ganja dan 174 Gram Sabu
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Forkopimda Padang Rumuskan Sanksi Pelaku Tawuran, Kapolresta Usul Pendidikan Semimiliter
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Sejarah Balai Kota Padang dari Masa ke Masa, dari Kawasan Muaro ke Aie Pacah
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako
Simulasi Evakuasi Bencana Minimal 1 Kali Setahun, Kogami Dorong Terbitnya Perwako