Lavallo banyak mengambil kursus yang berhubungan dengan kerohanian. Ia pun belajar lebih banyak tentang agama-agama lain. Selama berkuliah, ia memilih untuk berdoa dengan caranya sendiri.
Sebelum lulus, Lavallo memulai petualangannya keliling dunia seorang diri. Selama 18 bulan ia pertama kali pergi ke Afrika Timur pada tiga bulan pertama.
Selanjutnya, ia singgah di Tel Aviv lalu merayakan Natal bersama keluarga sahabatnya di sana.
Perjalanannya berlanjut ke Abu Dhabi. Di sana ia tinggal selama empat bulan, lalu pergi ke India. Beberapa bulan kemudian, ia terbang ke Venezuela.
Di sana, ia bertemu dengan komunitas tradisional setempat. Kembali ke Asia, ia melakukan perjalanan ke Yordania, Sri Lanka, dan Thailand.
“Dari semua perjalanan ini, yang selalu aku lakukan adalah terus belajar tentang spiritualitas. Bagaimana orang-orang yang aku temui memaknai kehidupan ini,” ujarnya.
Usai 18 bulan berlalu, Lavallo akhirnya memutuskan kembali dan menyelesaikan kuliahnya. Setelah lulus, ia pergi berlibur ke Afrika.
Di negara inilah, Lavallo pertama kali merasakan suasana komunitas Muslim. Bahkan, ia pun secara resmi menjadi Muslim di sana.
Kala itu, ia melancong ke Tanzania, sebuah negara di pesisir Afrika Timur. Di sana, terdapat sebuah desa kecil dengan penduduk yang majemuk.
Setiap hari Jumat, Lavallo menyaksikan banyak orang berbondong-bondong ke masjid. Kemudian, setiap Ahad sebagian orang pergi ke gereja. Lavallo merasa di sana masyarakat setempat sangat harmonis.
Suatu malam, ia mengobrol dengan seorang kakek yang belakangan ia ketahui sebagai Muslim. Mereka berdiskusi mengenai makna kehidupan dan kebenaran.
Baca juga: Kisah Shoko Tendo, Anak Bos Yakuza yang Jadi Korban Pelecehan Kaumnya Sendiri
"Aku mulai menjelaskan kebenaran dari perspektifku, yakni manusia hendaknya percaya, harus terus berdoa agar energi ilahi yang tak terlukiskan dapat menyatukan kita semua,” ucapnya.
Saat diskusi tersebut, kakek itu menjelaskan sesuatu yang ia rasa tak asing, namun sekaligus baru baginya. Sang kakek menjelaskan tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa.