Berita viral terbaru: Janda satu anak ini diusir keluarga hingga tak punya rumah, warga kemudian bantu membangunkan rumah sederhana.
Padangkita.com- Menjadi seorang orang tua tunggal dalam membesarkan anak tentunya akan lebih sulit dibanding orang tua normal lainnya. Begitu pun yang dialami oleh seorang janda beranak satu bernama Riyati.
Melansir dari Suara.com, mirisnya lagi janda berusia 48 tahun ini hidup semakin terlunta-lunta karena tidak memiliki rumah.
Baca juga: Wanita Cantik Ini 2 Tahun Jadi Korban Teror, Dikirimi HP Hingga 1 Truk Kelapa
pasalnya ia diusir dari rumah milik saudaranya yang sebelumnya ditumpangi sebagai tempat tinggal. Selama hidup di Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang ia sudah hidup susah.
Sebelumnya rumah yang ia tinggali sangatlah sederhana dan lebih mirip bangunan gubuk. Rumah tersebut juga memiliki dinding yang terbuat dari anyaman bambu alakadarnya.
Rumah tersebut juga memiliki ukuran yang kecil sehingga ia harus rela berdesakan dengan anaknya untuk tidur.
Akan tetapi, Riyati merupakan seorang yang sangat taat dalam beribadah. Ia selalu bangun untuk sholat tahajud untuk meminta pertolongan kepada Tuhan setiap malamnya. Ia selalu meminta agar dimudahkan perjalanan hidupnya.
Mirisnya lagi rumah yang ia huni tersebut sering bocor saat musim hujan. Akibatnya lantai rumah yang ia tempati hanya berupa tanah ini sering kebanjiran. Hal ini ia ungkapkan saat ditemui awak media pada Jumat 24 Juli lalu.
Ia juga menyatakan jika sebelumnya ia pernah mencoba berbagai usah. Mulai dari bekerja sebagai asisten rumah tangga, tukang pijat, jual bakso hingga menjadi penjual bubur. Namun, semua usaha yang ia lakukan itu masih belum cukup bahkan untuk biaya hidup.
Baca juga: Tak Terima Ditegur, 3 Pengendara Mobil Memaki dan Keroyok Pengendara Motor
Karena misalnya saja hasil rata-rata dari jualan bubur Riyati hanya untuk Rp 10 ribu per hari. Maka angan-angan untuk dapat memiliki rumah yang layak pun semakin jauh dari realita. Namun malangnya ia malah diusir dari rumah yang ia tempat tersebut.
Meski ia enggan menjelaskan alasan pasti mengapa dirinya diusir, ia hanya mengatakan jika mereka sering cekcok.
Hingga saat itu ia merasa sudah tidak memiliki tempat berteduh ia mencoba mengadu pada tokoh masyarakat setempat. Karena tak tega, akhirnya tokoh masyarakat mempunyai inisiatif untuk membangun rumah sederhana untuk Riyati.
Kemudian warga secara bahu membahu membangun sebuah rumah sederhana untuk Riyati. Tepatnya di sebuah tanah peninggalan orangtuanya dibangunlah rumah untuk ia dan sang anak tempati.
Setiap kepala keluarga di desa tersebut rela membantu menyumbang sebesar Rp 25 ribu.
Namun dari hasil sumbangan tersebut hanya terkumpul Rp 1 juta. Akhirnya, uang tersebut hanya cukup untuk membuat pondasinya saja.
Kemudian warga kembali membuat iuran serta sepakat untuk berhutang uang tahlilan warga Genting. Dari hasil uang tahlilan terkumpul dana sebanyak Rp700 ribu.
Baca juga: Ini 5 Kucing Termahal di Dunia
Berkat bantuan semua pihak dengan total dana yang terkumpul Rp 4 juta rupiah berhasil mendirikan rumah sederhana untuk ia dan anaknya.
Ia mengatakan jika ia sangat berterimakasih pada warga Desa Genting yang telah membuatkan rumah yang saat ini menjadi istana satu-satunya. [*/Nlm]