Padangkita.com - Sebuah kisah pilu terjadi pada seorang bocah yang masih berusia 11 tahun. Kisah pilu tersebut dibagikan oleh akun TikTok @Yosua Andre pada 20 November 2020 kamarin.
Seorang bocah laki-laki yang masih berusia 11 tahun, sudah harus bekerja. Di usia tersebut, seharusnya bocah tersebut skeolah, namun lantaran keadaan, ia harus bekerja layaknya orang dewasa.
Anak laki-laki ini bernama Gilang Sabil Ramadhan. Diketahui Gilang yang masih duduk di bangku SD itu harus menjadi tukang parkir untuk melunasi cicilan motor ayahnya yang sudah meninggal dunia.
Pasalnya, Gilang menjadi tukang parkir di kawasan Jakarta Timur. Gilang mulai bekerja sebagai tukang parkir sejak ayahnya meninggal dunia.
"Semenjak bapak saya yang kerja sebagai gojek online meninggal, sekarang saya menggantikan beliau mencari nafkah buat bantu keluarga.
Alhamdulillah hari ini saya sudah bayar motor bapak. minta bantu doanya ya om tante" tulis Gilang di salah satu media sosial.
Seakan tak putus asa dengan keadaan, Gilang mengaku terus bekerja keras demi menghidupi keluarganya.
Gilang merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Ia memiliki tiga orang adik yang masih kecil-kecil.
Pasalnya, Gilang bekerja menjadi tukang parkir bukan hanya untuk melunasi cicilan motornya. Namun, Gilang juga untuk menakahi ibunya dan juga adik-adiknya.
Gilang berinisiatif untuk mendapatkan uang sekitar tiga puluh ribu hinga lima puluh ribu rupiah per harinya agar cicilan motornya bisa lunas dan juga bisa makan dengan keluarganya sehari-hari.
Cicilan motor ayahnya yang harus ia bayar setiap bulannya sekitar Rp 760 ribu per bulan. Cicilannya ini masih tersisa sekita 13 bulan lagi dihitung ketika ayahnya meninggal.
Meskipun bekerja menjadi tukang parkir untuk menghidupi keluarganya, Gilang tak pernah berhenti menuntuk ilmu di sekolahnya. Ia tetap sekolah layaknya bocah uang seusia dengannya.
Kisah mengharukan Gilang
Gilang pandai membagi waktu antara sekolah dan jam kerjanya menjadi tukang parkir.
Menurut Gilang, sekolah itu sangatlah penting dan bekerja bukan dapat dijadikan sebagai alasan untuk berhenti sekolah. Bahkan Gilang dan keluarganya dulu pernah tidur di emperan sebuah toko lantaran diusir oleh keluarga almarhum ayahnya.
"Dulunya sih, kita diusir sama keluarga alhamrhum bapaknya si Gilang, terus kita tidur di emperan toko" cerita Dewi, ibunya Gilang.
Berbagai rintangan hidup yang dihadapi oleh Gilang, namun ia tetap semangat dan selalu bersyukut atas segala nikmat yang berlimpah padanya.
Kisah Gilang pun menuai banyak perhatian dari warganet. Unggahan Yosua di aplikasi TikTok pun dibanjiri berbagai komentar dari warganet.
"Semoga Gilang menjadi orang yang sukses dan bikin bangga orang tuanya" komentar salah seorang warganet.
"yg penting halal timpal yang lainnya.
"sedih banget kaka semoga adiknya dapat rejeki dan masuk surga ya Allah" tulis @conttoncan****
Baca juga: Ibu dan Anak Ini Dikira Pacaran
"Kecil-kecil paham tanggung jawab buat gantiin peran sebagai bapak" lanjut @meliaguna**** berkomentar.
"Kalau motor atas nama bapak, harusnya dilunaskan asuransinya" timpal yang lainnya. [*/win]