Berita viral terbaru: Zainadine Johnson punya kisah sendiri dalam mengenal keindahan Islam. Ia memutuskan jadi mualaf setelah tersentuh oleh makna yang terkandung dalam Quran Surah Al Kafirun.
Padangkita.com - Hidayah selalu datang pada orang yang tepat dan waktu yang tepat. Hal itulah yang dialami oleh Zainadine Johnson. Ia merupakan pria yang gemar berolahraga sedari kecil. Tak hanya olahraga rugby, Johnson juga gemar berselancar.
Ia pun dikenal dengan sosok yang cukup religius. Johnson aktif mengunjungi Gereja Prebysteran. Bersama keluarga tercinta, ia selalu menyanyikan pujian di hadapan pastor yang mengkhotbahinya setiap akhir pekan.
Dikabarkan, suatu hari pria yang bergabung di grup Mitchelton itu pindah ke Sunshine Coast untuk mencari pekerjaan dan menekuni hobinya berselancar. Namun sayangnya, di sana ia mendapat lingkungan pergaulan yang kurang baik.
Johnson bergaul dengan teman-teman yang gemar hidup hedonistis. Hobi mabuk-mabukan, mengonsumsi narkoba, dan terjebak dalam pergaulan bebas. Bahkan yang paling menyedihkan, ada temannya yang tewas karena overdosis.
Belajar dari sana, Johnson pun bertekad untuk kembali ke jalan yang benar dan ke luar dari lingkungan tersebut. "Apa iya saya harus mengikuti mereka? sepertinya tidak. Saya punya jalan sendiri," ujarnya seperti dikutip Republika.
Tak lama berselang, Johnson bertemu calon istrinya, Fernanda Gonzalez, seorang mahasiswa internasional dari Columbia. Keduanya lalu menikah pada 1999 dan putra pertama mereka lahir segera setelahnya.
Saat itu ia diketahui bekerja sebagai konsultan investasi dan keuangan. Johnson membantu masyarakat untuk memahami seluk beluk keuangan dan cara pengelolaannya.
Ibadah akhir pekan masih terus ia jalani seperti hari-hari sebelumnya. Hingga akhirnya pada suatu hari ia terobsesi untuk menjadi manusia suci. Namun, tidak menemukan cara terbaik.
Baca juga: Setelah Mengaku Tidak Beragama, Reza Arap Sekarang Mantap Menjadi Buddha Mengikuti Istri
Johnson pun kemudian mengundang teman-temannya yang Muslim. Mereka berkumpul di rumah untuk bersilaturahim.
Momen itu ia manfaatkan untuk bertanya tentang Islam dan segala seluk beluknya.
Untuk diketahui, kala itu, Islam menjadi sasaran fitnah yang luar biasa. Media massa menggambarkannya sebagai agama setan, penuh dengki dan permusuhan. Namun menariknya, gambaran itu sama sekali tak ditemui Johnson saat berkumpul bersama Muslim.
Ia bahkan melihat Muslim adalah sosok yang santun. Mereka melebur dalam kehidupan dan kebersamaan. Johnson menyukai Islam ketika mengetahui agama tersebut tidak memaksa orang lain untuk bersyahadat.
"Bagimu agamamu. Bagiku agamaku. Saya suka ajaran yang terdapat dalam surat Al Kafirun itu," kenang Johnson.
Setelah tertarik dengan Islam, pria ini lalu menghabiskan waktunya untuk membaca buku tentang Muhammad dan Islam.
Dari sana, ia terkesan dengan perjuangan Rasulullah yang sangat gigih mendakwahkan tauhid dan menginspirasi kehidupan dunia selama ribuan tahun. Johnson lantas semakin meyakini bahwa Islam adalah jalan hidup yang harus ditempuhnya. Ia pun memutuskan untuk mengunjungi Masjid Lab rador untuk bertemu imam di sana.
Diceritakannya, saat memasuki masjid, Johnson melihat orang-orang di dalamnya sangat ramah, semuanya tersenyum.
"Yang saya ingat tentang masjid adalah semua orang tersenyum, yang sangat berbeda dengan apa yang Anda lihat di TV," ungkap pria yang lahir di Brisbane, Australia ini.
Saat itulah pria yang hoby berselancar ini menyatakan kesaksiannya bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan dan Muhammad adalah utusan-Nya. Sang istri, Fernanda Gonzalez pun telah masuk Islam saat itu.
Lepas dari sana, Johnson menceritakan bahwa ia mengalami kesulitan ketika memberitahukan keislamannya kepada keluarga. Ibunya sebelumnya diketahui telah menyuruh Johnson memilih agama, tetapi bukan Islam.
Baca juga: Tersulut Dendam, 2 Pemuda Habisi Nyawa Seorang Pelajar dan Buang Jasadnya di Kebun Singkong
"Saya ingat itu setelah saya menjadi Muslim. Selama sekitar empat bulan aku tidak memberitahunya," jelas Johnson.
Kendati demikian, sang ibu kemudian mengetahui kalau anaknya sudah berubah. Ia pun pada akhirnya mempersilakan Johnson untuk melanjutkan dan memegang keimanannya saat itu.
Lalu pada 2004 silam, Johnson membawa istri dan keluarga kecilnya ke Afrika Utara. Mereka pun turut menjelajahi negara-negara seperti Suriah, Mesir, Yaman, dan bahkan Indonesia untuk belajar Islam.
Pria yang kini akrab dipanggil Imam Zainadine itu juga belajar hukum syariah dan belajar bahasa Arab. Ia bahkan pernah digambarkan bersama Dr Zakir Naik, seorang pengkhotbah Islam dari India.
Selang dua tahun mengelana, Johnson pun teringat rumah masa kecilnya dan memutuskan untuk kembali ke Sunshine Coast.
"Tempat ini selalu ada di hatiku, aku ingin kembali ke sini dan bekerja dengan komunitas Muslim. Aku punya hubungan dekat dengan Sunshine Coast," ujarnya.
Tepat pada September 2016, Johnson kembali ke Sunshine Coast untuk mengambil peran sebagai pemimpin komunitas Muslim. Ia pun berharap dapat membangun jembatan antara Muslim dan mereka yang menentang agama. Johnson juga berharap untuk dapat kembali berselancar dan menekuni hobinya itu. [*/Jly]