Hendi selaku petugas parkir sebuah rumah makan di dekat Masjid Istiqomah menyebut bahwa jumlah pengemis berkarung semakin marak setelah adanya Covid-19.
Pada tahun sebelumnya, pengemis yang membawa karung adalah mereka yang sehari-harinya memang bekerja sebagai pemulung di sekitar area tersebut, dan menanti derma di sore hari.
"Yang biasanya jumlahnya satu-dua orang sekarang jadi banyak. Saya juga enggak kenal mereka siapa, kalau yang biasa di sini (pemulung) saya tahu, jadi bisa membedakan," ungkap Hendi.
Karena kedatangan para pendatang baru, kata Hendri, para pemulung di sekitaran Masjid Istiqomah tersebut justru saat ini terpaksa "pindah lapak.
Pada siang hingga sore hari, Hendi menyebut cukup banyak warga yang berkeliling memberi sumbangan.
"Banyak yang ngasih, kalau ada mobil yang ngasih, teman-temannya lari-lari nyamperin. Kalau sumbangannya sudah banyak, suka pada nitip ke sini (pos jaga)," ungkapnya.
"Tidak tahu asal mereka dari mana, sepertinya kebanyakan dari luar kota," lanjutnya.
Selain itu, Aldi, juru parkir sebuah toko perlengkapan ibadah muslim di area yang sama mengaku bahwa beberapa dari sembako yang diterima para "manusia karung" tersebut diperjual-belikan.
Biasanya PMKS yang telah menerima cukup banyak sumbangan akan menitipkan karung mereka di pos-pos parkir setempat. [*/Prt].