Berita viral terbaru: Ini adalah kisah seorang wanita Jepang bernama kazuko. Ia merupakan seorang 'Ratu' yang hidup bersama 31 lelaki di sebuah pula terpencil.
Padangkita.com - Pernah nggak kebayang ketika kamu wanita yang seorang diri di tengah banyak kaum laki-laki?
Pastinya kamu akan menjadi wanita paling cantik yang membuat semua mata lelaki itu memandang kepadamu karena memang tak ada lagi wanita selain dirimu seorang diri.
Nah inilah rupanya yang dirasakan oleh seorang wanita Jepang bernama Kazuko.
Ia pun didapuk menjadi 'Ratu' di sebuah pulau terpencil bersama puluhan laki-laki.
Mau tahu bagaimana kisah hidupnya?
Kisah Kazuko yang menjadi 'Ratu' Pulau Anatahan ini terjadi di era Perang Dunia II.
Pulau Anatahan sendiri merupakan pulau kecil dan letaknya juga terpencil di Samudra Pasifik.
Perempuan Jepang bernama lengkap Kazuko Higa pun itu didapuk menjadi wanita tercantik lantaran ia hidup bersama puluhan laki-laki di pulau tersebut hingga bertahun-tahun lamanya.
Pulau dengan luas wilayah sekitar 33 kilometer persegi itu bahkan punya gunung berapi aktif.
Jadi, siapapun yang mungkin tersasar di pulau itu tak bisa bergerak ke mana-mana lantaran letaknya yang jauh dari manapun wilayah di penjuru dunia.
Dalam sejarahnya, pulau ini pernah dikunjungi seorang misionaris Spanyol pada 1868 silam.
Ia dikabarkan membawa orang-orang pribumi keluar dari Pulau Anatahan dan mulai membangun perkebunan kelapa yang menghasilkan 125 ton kelapa per tahun.
Kemudian pada 1899, orang-orang Spanyol menjual pulau itu kepada Jerman dan dijual lagi kepada Jepang setelah Perang Dunia I.
Setelah di tangan Jepang, pulau kecil itu direnovasi pemerintah Jepang dan mengirimkan seorang lelaki bernama Kikuichiro Higa.
Baca juga: 3 Seleb yang Jatuh Cinta dan Menikah dengan Ibu Angkatnya Sendiri
Di pulau itu, Kikuichiro Higa bertugas untuk mengawasi 45 pekerja perkebunan.
Dia mengajak seorang saudaranya, Shoichi Higa dan istri mudanya yaitu Kazuko Higa.
Ketika Perang Dunia II pecah, Pulau Anatahan tetap aman tanpa serangan apa pun.
Namun lambat laun, Shoichi Higa semakin khawatir akan keselamatan saudara perempuannya yang tinggal di pulau lain, Pulau Saipan.
Shoichi pun meninggalkan Pulau Anatahan dan berlayar ke Saipan untuk mencari saudaranya. Sementara para pekerja diperintahkan untuk kembali ke Jepang.
Shoichi pernah berjanji pada istrinya, Kazuko, bahwa dia akan kembali ke Anatahan.
Namun, semenjak pelayaran Shoichi meninggalkan Anatahan, tak pernah ada kabar lagi dari Shoichi.
Karena mengira suaminya udah meninggal, Kazuko pun jadi istri Kikuichiro, bos sekaligus saudara suaminya.
Malangnya, tk lama setelah menikah, pasangan ini mendapat teror bom hingga mereka melarikan diri ke dalam hutan di Pulau Anatahan.
Dari sinilah cerita Kazuko menjadi 'Ratu' Pulau Anatahan itu.
Suatu hari pada Juni 1944, Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) menembak jatuh tiga kapal perang Jepang di wilayah lepas pantai Pulau Anatahan.
Sebanyak 31 marinir Jepang selamat dan langsung berenang menuju daratan Pulau Anatahan.
Marinir Jepang itu kemudian diselamatkan oleh pasangan ini.
Marinir Jepang itu pun berusaha untuk bertahan hidup di pulau tersebut mengandalkan sisa-sisa barang dari kapal perang yang tenggelam.
Mereka juga hidup dari cadangan hasil bumi di pulau kecil itu dan tak lupa juga mengambil senjata untuk pertahanan.
Meski begitu, Pulau Anatahan tetap damai dan tak terpengaruh sama sekali perang yang sedang berlangsung.
Baca juga: Cantik dan Seksi, Dinar Candy Ngaku Pernah Diajak ‘Ena-ena’ Kakek 70 Tahun
Kemudian pada Agustus 1945, Perang Dunia II selesai.
Jepang menyerah dan pesawat-pesawat tempur AS menyebarkan selebaran 'perang telah berakhir' ke Pulau Anatahan.
Lantas 31 marinir Jepang itu pun tak percaya dengan kenyataan itu dan mereka memutuskan untuk tetap hidup di pulau tersebut.
Pasca Perang Dunia II, pulau terpencil di Pasifik ini berarti dihuni oleh 33 manusia.
Awalnya semua berjalan normal hingga pada suatu hari tahun 1946, Kikuichiro sakit parah dan meninggal.
Kazuko kemudian menjadi 'Ratu' pulau itu, penguasa yang menggantikan suaminya.
Meski tak berparas cantik, Kazuko digambarkan sebagai ratu di pulau itu karena memang ialah satu-satunya wanita di antara para laki-laki itu.
Semenjak ia menjadi 'Ratu', kehidupan 32 orang di pulau kecil itu terjadi banyak masalah.
Para laki-laki itu pun menginginkan hati Kazuko dan makin jauh, semuanya mulai bertikai untuk memperebutkan hati sang 'Ratu'.
Pada akhirnya, Jendral Ishida yang punya pangkat tertinggi di antara para marinir menunjuk seorang lelaki untuk menikahi Kazuko.
Hal ini dilakukan demi mengakhiri pertarungan sengit di antara 31 laki-laki itu.
Sayangnya, pernikahan prajurit itu tidak berlangsung lama. Suami ketiga Kazuko itu tiba-tiba tenggelam.
Kemudian Kazuko terus menikah dengan 4 orang lainnya.
Namun pertikaian tak pernah berhenti, keempat suami lainnya pun selalu mati terbunuh.
Setelah itu, 11 orang lainnya pun tewas terbunuh. Bahkan satu orang di antaranya tewas dengan 13 luka tusuk.
Baca juga: Belum Cicip Malam Pertama, Pria Ini Temukan Video Panas Istri dengan Pria Lain
Pelakunya diyakini adalah marinir Jepang lainnya yang sakit hati karena tidak bisa menikah dengan Kazuko.
Kazuko pun jadi ketakutan dengan semua pembunuhan itu. Ia kemudian melarikan diri dan berhasil diselamatkan militer AS.
Kazuko pun berhasil kembali ke Jepang setelah berlayar beberapa minggu.
Semenjak itu, Kazuko Higa langsung jadi layaknya selebriti karena kisahnya yang tragis itu.
Bagaimana tidak, Kazuko yang kala itu tiba di Yokohama disambut bak selebriti. Ia pun akhirnya kembali ke kota asalnya di Okinawa.
Setibanya di Okinawa, Kazuko Higa sangat terkejut ketika akhirnya bisa bertemu lagi dengan suaminya, Shoichi.
Suaminya yang dikira sudah tewas itu ternyata masih hidup. Suaminya itu pun mengatakan bahwa peranglah yang membuatnya tak bisa datang lagi ke Anatahan menjemput Kazuko.
Setelah belasan tahun terpisah, pasangan ini kembali bersatu dan tinggal bersama lagi.
Sementara 20 prajurit yang tersisa di Pulau Anatahan tetap bertahan hingga setahun setelah Kazuko lari dari Anatahan.
Para prajurit yang bertahan masih tetap tak percaya kalo perang udah selesai. Karena itulah mereka tetap bertahan dan berjaga-jaga di sana.
Lalu pada tahun 1951, militer AS mengirim foto kerabat mereka hingga akhirnya para tentara Jepang di Pulau Anatahan itu memutuskan untuk kembali ke Jepang dan meninggalkan Pulau Anatahan.
Setelah kembali ke Jepang, 20 tentara yang tersisa dan terisolasi di Anatahan ini lebih malang lagi nasibnya.
Salah satu bentuk kerugian mereka karena tidak percaya kalau perang telah berakhir membuat mereka tidak tahu apa-apa tentang perkembangan terakhir dunia.
Bahkan banyak di antara marinir Jepang itu telah ditinggalkan istri-istrinya yang menikah lagi karena mengira suaminya telah tewas dalam peperangan.
Sementara kisah Kazuko yang diperebutkan 31 marinir Jepang di pulau kecil di Pasifik itu mulanya tak pernah diceritakan kepada siapapun.
Baca juga: Pamela Safitri Duo Serigala Ditawar Rp500 Juta Sepaket Buat “Gituan”: Emang Kita Ayam
Namun kemudian, kisah berdarah memperebutkan cinta Kazuko ini diceritakan oleh seorang tentara bernama Junji Inoue. [*/Jly]