Jepang menyerah dan pesawat-pesawat tempur AS menyebarkan selebaran 'perang telah berakhir' ke Pulau Anatahan.
Lantas 31 marinir Jepang itu pun tak percaya dengan kenyataan itu dan mereka memutuskan untuk tetap hidup di pulau tersebut.
Pasca Perang Dunia II, pulau terpencil di Pasifik ini berarti dihuni oleh 33 manusia.
Awalnya semua berjalan normal hingga pada suatu hari tahun 1946, Kikuichiro sakit parah dan meninggal.
Kazuko kemudian menjadi 'Ratu' pulau itu, penguasa yang menggantikan suaminya.
Meski tak berparas cantik, Kazuko digambarkan sebagai ratu di pulau itu karena memang ialah satu-satunya wanita di antara para laki-laki itu.
Semenjak ia menjadi 'Ratu', kehidupan 32 orang di pulau kecil itu terjadi banyak masalah.
Para laki-laki itu pun menginginkan hati Kazuko dan makin jauh, semuanya mulai bertikai untuk memperebutkan hati sang 'Ratu'.
Pada akhirnya, Jendral Ishida yang punya pangkat tertinggi di antara para marinir menunjuk seorang lelaki untuk menikahi Kazuko.
Hal ini dilakukan demi mengakhiri pertarungan sengit di antara 31 laki-laki itu.
Sayangnya, pernikahan prajurit itu tidak berlangsung lama. Suami ketiga Kazuko itu tiba-tiba tenggelam.
Kemudian Kazuko terus menikah dengan 4 orang lainnya.
Namun pertikaian tak pernah berhenti, keempat suami lainnya pun selalu mati terbunuh.
Setelah itu, 11 orang lainnya pun tewas terbunuh. Bahkan satu orang di antaranya tewas dengan 13 luka tusuk.
Baca juga: Belum Cicip Malam Pertama, Pria Ini Temukan Video Panas Istri dengan Pria Lain
Pelakunya diyakini adalah marinir Jepang lainnya yang sakit hati karena tidak bisa menikah dengan Kazuko.