Kisah Haru Maria, Jadi Mualaf di Usia Renta

Berita viral terbaru: Kisah mualaf lansia bernama Maria

Kisah mualaf lansia bernama Maria. [Foto: Instagram]

Berita viral terbaru: Maria atau yang kini bernama Maryam merupakan salah seorang mualaf yang berusia lanjut. Meski begitu, ia tetap semangat dalam mempelajari Islam.

Padangkita.com - Hidayah akan datang kepada siapa saja yang dikehendaki Allah SWT, tanpa memandang usia dan status orang tersebut. Seperti halnya yang dialami Maria ini.

Ia merupakan salah seorang wanita mualaf yang telah lanjut usia. Maria atau yang kini bernama Maryam setelah mengucap dua kalimat syahadat pada 2019 lalu berasal dari Essex, Britania Raya.

Maria sendiri tidak pernah mengenal ibu atau ayah kandungnya sejak kecil. Sejak belia, ia diasuh di panti asuhan.

Awalnya, Maryam tinggal di Liverpool hingga usianya beranjak 15 tahun. Setelah itu, ia hijrah dari satu kota ke kota lain untuk mencari penghidupan hingga akhirnya menetap di Essex hingga masa tuanya.

Hingga hari tuanya, Maryam tidak pernah berkeluarga dan tidak memiliki anak keturunan. Meski begitu, teman-teman dan koleganya selalu menemani hari-harinya.

Baca juga: Edan, Gara-gara Percaya Dukun, Pengantin Wanita ini Rela Lakukan Ini

Sebagai mualaf lansia, Maryam mendapat dukungan dan bimbingan dari Pusat Islam Redbridge (RIC) di kota setempat.

Melansir Republika, kisah perjalanan Maria memeluk Islam telah dipublikasikan lewat akun Instagram @mariam_revert.

Sebelum bersyahadat, sebenarnya sedikit banyak ia telah mengetahui tentang Islam.

Pasalnya, ketika di rumah, ia sering mendengar sedikit mengenai agama ini, tempat ibadahnya yang disebut masjid serta life style orang-orang Muslim (tidak mengonsumsi minuman keras atau daging babi).

Hingga tiba di suatu hari, ia jadi tak sekadar ingin mengetahui Islam, tetapi juga ingin mengikuti agama ini.

Pada suatu sore di musim dingin, Maria melewati sebuah masjid. Ia cukup lama berdiri di teras, memandangi orang-orang sedang beribadah di dalamnya.

Tiba-tiba, seorang perempuan dengan mengenakan hijab keluar dari masjid. Maria pun memberanikan diri untuk bertanya, apakah boleh wanita tua seperti dirinya masuk ke dalam masjid. Ia menunjuk pada kepalanya yang tidak ditutup suatu kain.

"Awalnya kukira, aku akan diusir dan disuruh segera pulang. Namun, perempuan muda itu menyapaku dengan ramah, dan mempersilakanku untuk masuk ke dalam masjid," kata Maria.

Lampiran GambarSetelah disambut di dalam, Maria dipersilakan untuk duduk di kursi. Perempuan itu pun memberikan penjelasan tentang apa saja yang sedang dilakukan oleh jamaah. Kebetulan, ketika Maria datang, orang-orang baru saja tuntas melaksanakan sholat Jumat.

Si perempuan yang ditemui Maria itu juga menjelaskan alasan, mengapa seseorang harus shalat menghadap Ka'bah. Ia juga menerangkan tentang ibadah sholat, gerakan-gerakan dan maknanya.

Setelah mengamati beberapa waktu, Maria kemudian membungkuk dan bertanya bagaimana caranya untuk menjadi seorang Muslim?

Pertanyaan itu terlontar bukan sekadar main-main. Sebab, waktu itu hatinya merasa tersentuh dengan ibadah yang dilakukan jamaah masjid.

Maria ingin mengikuti mereka dalam melaksanakan ritual yang menenteramkan itu. Ia yakin ingin mengisi sisa umurnya sebagai seorang Muslim.

Baca juga: Pemulung yang Memelas Cuma Dapat Rp2000, Ternyata Punya Rumah Gedongan

Setelah itu, Maria mendapatkan penjelasan tentang arti dan cara seseorang bisa menjadi seorang Muslim.

Pertama-tama, ia harus mengucapkan dua kalimat syahadat, 'Asyhaduan Laa Ilaaha Illa Allah, wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah'.

Maria awalnya merasa kesulitan melafalkannya. Namun, imam masjid ini menuntunnya dengan pelan-pelan. Kalimat itu diterangkan pula makna dan artinya dalam bahasa Inggris.

Lebih lanjut imam masjid tersebut juga menjelaskan tentang sosok Nabi Isa AS atau yang dalam ajaran Nasrani disebut sebagai Yesus. Sebab, nama Maria sendiri merujuk pada nama ibunda Nabi Isa.

Maria sendiri sebenarnya sudah mengetahui perihal ini. Baginya, hal yang paling mengesankan, yaitu betapa ajaran Nabi Muhammad SAW dan Nabi Isa sesungguhnya sama. Keduanya sama-sama mengajarkan tauhid, yakni beriman hanya kepada Allah Yang Maha-Esa.

Pengalaman itu amat membekas di batinnya.

Ia pun mengikrarkan syahadat di hadapan Imam Masjid RIC, Sanawaz beberapa hari kemudian. Momen bersejarah ini disaksikan dua orang Muslimah yang akhirnya menjadi sahabatnya, yaitu Mooneerah Salam dan Romana Rehman.

"Berikrar syahadat adalah murni panggilan hatiku," ungkap Maria. Ia pun tak berputus asa untuk belajar Islam lebih dalam lagi meski usianya sudah sangat renta.

Diceritakannya, ketika masuk ke masjid, Maria telah paham bahwa orang harus melepas alas kakinya dan perempuan mesti mengenakan penutup kepala. Oleh karena itu, saat bersyahadat, ia memakai kerudung dan menanggalkan sepatunya di luar. Semua dilakukannya atas inisiatif sendiri sehingga orang-orang di dalam masjid terkejut melihatnya.

Sebelum bersyahadat, jamaah masjid bertanya kepada Maria tentang keluarganya.

Maria menjelaskan, ia tidak memiliki keluarga. Jamaah pun merasa terenyuh melihat adanya seorang lansia datang ke masjid untuk memeluk Islam.

Lampiran GambarSejak menjadi mualaf, Maria menerima banyak sambutan hangat dari para warga Muslimin setempat. Tak sedikit yang mengundangnya untuk makan siang bersama di rumah. Maria pun merasa sangat terharu.

Pada titik ini, ia menyadari bagaimana rasanya memiliki keluarga. "Aku merasa senang memiliki keluarga-keluarga baru dalam hidupku,” kisahnya.

Untuk mendukung semangat Maria dalam belajar Islam, para aktivis RIC menggalang donasi atas nama mualaf ini. Melihat hal itu, Maria merasa sangat bahagia atas inisiatif saudara seimannya tersebut.

Baca juga: Tradisi Ramadan di Pegunungan Papua Hilang karena Corona

Bagi pihak RIC, mualaf seperti Maria perlu selalu pendampingan dan persahabatan. Apalagi, perempuan itu telah lanjut usia dan tak memiliki keluarga, termasuk anak. Maka dari itu, donasi untuknya pun diniatkan sebagai bantuan rutin keuangan yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari sang mualaf.

Uniknya, dana yang telah terkumpul atas nama Maria ini juga disalurkan dalam bentuk pembelian pohon zaitun seharga 10 poundsterling (sekitar Rp188 ribu).

Pohon-pohon itu bukan untuknya, melainkan warga Palestina. Maria mengusulkan hal ini agar sedekahnya pun sampai kepada orang-orang yang lebih membutuhkan, yakni rakyat Palestina.

Untuk Ramadan tahun ini, RIC berharap dapat mengumpulkan donasi atas nama Maria hingga belasan juta rupiah sekitar 600 poundsterling.

Lebih lanjut Maria mengungkap alasannya memilih donasi pohon zaitun. Menurutnya, pohon itu adalah pohon yang menjadi sumber makanan, pendapatan, dan obat bagi rakyat Palestina. Selain itu, zaitun pun disebutkan tujuh kali dalam Alquran.

Tanaman yang diberkati ini adalah bentuk besar dari sedekah jariyah dirinya di hari tua.

Dengan membeli pohon zaitun yang dapat dipanen dan terus tumbuh hingga lebih dari seribu tahun, Maria berharap pahala akan terus mengalir untuknya hingga di hari akhir nanti. [*/Jly]


Baca berita Viral terbaru hanya di Padangkita.com.

Tag:

Baca Juga

Padang, Padangkita.com - Ketua Umum FORKI Sumbar, Andre Rosiade bersyukur atas raihan atlet karate Sumbar dalam PON XX di Papua tahun 2021.
Boyong 2 Perak di PON Papua, Rombongan Karateka Sumbar Dijamu Andre Rosiade
Berita Viral, Minta Uang Rp5.000 Untuk Beli Rokok Tak Dikasih, Cucu Ancam Bunuh Sang Nenek, Viral trending Terbaru Hari Ini
Minta Uang Rp5.000 Untuk Beli Rokok Tak Dikasih, Cucu Ancam Bunuh Sang Nenek
Berita Pariaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kemungkinan besar setelah selesai proses BAP kasus akan dilimpahkan ke Polresta
Kesal Dibilang Numpang Hidup, Pria Beristri Bacok Ayah Kandungnya Sendiri
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Kembar menikah dengan kembaran lainnya di Sumedang bikin wrganet heboh.
Unik, Sesama Kembar Menikah dengan Kembar Lainnya di Waktu Bersamaan, Sempat Takut Ketukar
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Wanita menangis darah
Wanita di India Menangis Darah Saat Siklus Menstruasi karena Idap Kelainan Medis Langka
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Seleksi masuk PTN
Ini Alasan Kemendikbud Ubah Pola Seleksi Masuk PTN Tahun 2024