Berita viral terbaru: Benjamin, seorang bocah pengidap sindrom Prader-Willy, yang terus merasa lapar meski telah makan banyak makanan.
Padangkita.com - Beberapa ibu sering kali kesusahan dalam mengatur pola makan buah hatinya. Tak jarang hal itu justru berakibat buruk pada kesehatan anak-anak tersebut.
Bahkan sering ditemui, anak-anak yang mengalami obesitas lantaran pola makan yang tidak terkontrol. Hal ini pula yang dialami seorang bocah satu ini.
Baca juga: Gak Pernah Menjomblo, Begini Kriteria Pria Idaman Anya Geraldine
Dilansir dari China Press, seorang bocah yang diketahui bernama Benjamin memiliki nafsu makan yang besar, bahkan di luar nalar. Setiap harinya, bocah tersebut bisa menghabiskan dua ekor ayam seorang diri.
Tak hanya itu, Benjamin juga selalu menghabiskan berlapis-lapis roti dan minun sebotol besar cola, setiap hari.
Lantaran nafsu makannya yang besar, saat usia tiga tahun, Benjamin memiliki berat badan 40 kg. Tentu saja berat tersebut sangat tidak normal untuk anak usia tiga tahun.
Saking sukanya makan, ayah dan ibu Benjamin sampai heran dengan anaknya ini. Awalnya orang tua Benjamin menganggap hal itu adalah sesuatu yang normal. Namun, hal aneh mereka ketahui saat memeriksakan anaknya itu ke dokter.
Dokter yang memeriksa Benjamin, mendiagnosa anak itu mengidap sindrom Prader-Willy. Sindrom tersebut merupakan bawaan dari lahir. Biasanya anak yang memiliki sindrom ini akan makan terus-menerus tanpa pernah merasa kenyang.
Hal yang paling membuat orang tua Benjamin terkejut, lantaran para penderita sindrom ini akan mengalami keterbelakangan mental.
Baca juga: Kisah Hiro, Bayi Penderita Sindrom Langka yang terlahir Tanpa Ekspresi
"Biasanya Benjamin dalam sehari akan mulai makan roti, 1 jam setelahnya akan minum cola dan telan makanan sisa semalam. Untuk makan siangnya sendiri biasanya dua ekor daging ayam," ujar sang ibu.
Suatu hari ibu Benjamin bahkan sempat melihat anaknya memakan tisu toilet. Kebiasaan itu sering dilakukan bocah itu saat dirinya merasa sangat kelaparan meski telah memakan banyak makanan.
Rutinitas makan besarnya ini membuat Benjamin memiliki berat badan 90 kg saat umur 10 tahun. Ia juga mengalami diabetes tipe 2 di usianya yang masih sangat muda.
Lantaran berat badannya yang terus meningkat, penyakit lain kemudian mendatangi Benjamin. Bocah itu mulai sering sesak nafas dan merasa sakit di seluruh badannya.
Baca juga: Edan, Pria di Jepang Ini Ngaku Pacari Hewan Hingga Mimpi Berhubungan Badan dengan Kecoak
Salah satu lembaga swadaya masyarakat di Afrika Selatan yang mengetahui akan hal ini lantas melakukan penggalangan dana untuk operasi Benjamin.
Operasi tersebut diharapkan dapat membuat tubuh Benjamin menjadi normal kembali. Namun sayang ketika dana sudah terkumpul, Benjamin menghembuskan nafas terakhirnya di usia yang masih sangat muda. [*/Prt]