Berita viral terbaru: Setiap warga negara Korea Utara dibekali dengan pelajaran yang mengkaji kehebatan pemimpin negara mereka Kim Jong Un. Kim Jong Un telah pandai mengemudi sejak usia 3 tahun.
Padangkita.com - Menjadi warga negara dan tinggal di negara yang pemimpinnya menganggap dirinya Tuhan sangat suli. Sebab sebagai penduduk warga negara Korea Utara tidak memiliki suara dan tidak bisa menentukan pilihan sendiri.
Bahkan untuk kurikulum mengjar pun sudah diatur oleh pemimpin yang diktator. Sehingga seorang guru hanya dapat menjalankan tanpa menimbang terlebih dahulu.
Kim Jong-Un rupanya menyuruh guru-guru Korea Utara mengajarkan mata pelajaran yang menarik dan tidak ada di negara lain. Kepada murid-murid sekolah, guru harus menanamkan jika Kim Jong-Un adalah sedari kecilnya adalah anak ajaib dan sakti mandraguna.
Kim dapat mengemudi pada usia 3 tahun dan memenangkan perlombaan perahu pesiar di usia 9 tahun.
Jaringan televisi YTN Korea Selatan melaporkan bahwa fakta sejarah itu yang tercatat di kurikulum sekolah. Para guru di sekolah menengah seluruh negeri harus mengajarkan pelajaran yang bertajuk Kegiatan Revolusioner Kim Jong-un.
Baca juga: Isyana Sarasvati Saudara Kembar Muda Titiek Puspa? Ini Buktinya
Anak-anak Korea Utara diajari bahwa Kim Jong-un merupakan seorang seniman yang terampil dan komposer musik. Bahkan Kim sudah bisa mengemudi saat usianya baru 3 tahun.
"Pada usia 9, Kim Jong-un memacu kepala eksekutif perusahaan kapal pesiar asing yang sedang mengunjungi Korea Utara pada waktu itu," klaim buku-buku itu, seraya menambahkan bahwa ia mengatasi peluang untuk mengklaim kemenangan.
Kenyataan bahwa rezim tengah berusaha keras menjadikan Kim sebagai pemimpin diktator muda, Korea Utara mendapat kecaman dari beanyak pihak.
Salah satunya Toshimitsu Shigemura, seorang profesor di Universitas Waseda di Tokyo dan otoritas urusan Korea Utara, mengatakan kepada The Telegraph:
"Ini memberi tahu kita bahwa pemerintahannya belum stabil."
Baca juga: Ini Sosok yang Bikin Mike Tyson Masuk Islam
"Seorang pemimpin Korea Utara harus benar-benar sukses dan kesuksesannya itu haruslah membuahkan hasil, dan sejauh ini dia belum terlalu sukses."
"Tidak banyak orang di Korea Utara yang menghormati Kim, jadi anak-anak diajari betapa hebat dan kuatnya dia," tambahnya.
"Anak-anak percaya, tentu saja, tetapi para guru tidak punya pilihan selain memercayainya," jelasnya.
Rupanya upaya untuk membangun kultus kepribadian pemimpin telah mendarah daging bagi para pemimipin korea. Ayah Jong-Un, juga melakukan cara yang sama.