Berita viral terbaru: Kim Jong Un dikabarkan tengah koma sehingga kekuasaan diambil alih oleh sang adik, Kim Yo-jong.
Padangkita.com - Belum lama ini, beberapa media Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dikabarankan memburuk. Lantaran hal itu, kini kekuasaan diambil alih oleh adik perempuannya, Kim Yo-jong.
Kabar kesehatan sang diktator yang ditakuti itu telah beredar luas beberapa waktu lalu. Bahkan sebelumnya Kim Jong Un sempat dikabarkan telah meninggal dunia.
Pasalnya, pada bulan April dan Mei tahun ini, Kim Jong-un sempat menghilang dan tak pernah muncul di depan publik. Namun tak lama, ia kembali terlihat saat berkunjung di sebuah pabrik di kota Sunchon.
Selama ini, kehidupan pribadi pemimpin Korut itu memang dinilai sangat misterius. Kabar kondisi kesehatan Kim Jong Un yang menjadi hangat diberitakan media Korsel setelah seorang mantan pejabat Korsel mengatakan bahwa Kim Yo-jong kini mengambil alih kekuasaan yang dipimpin sang kakak.
Mantan ajudan mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae-jung, Chang Song-min mengklaim bahwa saat ini Kim Jong-un dalam keadaan koma.
Lantaran hal itu Kim Yo-jong menggantikan posisi Kim Jong Un untuk memimpin Korut.
"Saya menilai dia sedang koma, tapi hidupnya belum berakhir," ungkap Chang Song-min kepada media Korsel, seperti dilansir The Korea Herald Minggu (23/8/2020).
Lebih lanjut, Chang Song-min mengatakan bahwa Kim Yo-jong telah bersiap menggantikan sang kakak yang saat ini tengah koma.
“Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo-jong dikedepankan karena kekosongan tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama,” kata Chang.
Baca juga: Pemuda Ini Berikan Miras Pada Seorang Bocah, Netizen Geram
Berdasarkan laporan dari The Guardian pada pekan lalu, Kim Yo-jong telah diberi kewenangan parsial untuk mengawasi urusan umum kenegaraan. Hal itu dinilai dilakukan dalam langkah untuk meringankan beban kerja Kim Jong-un.
Menurut laporan CNN, Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan telah memberi tahu para politisi Korsel bahwa Kim Yo-jong saat ini berstatus "de facto second in command". Status tersebut secara harfiah bermakna penguasa nomor dua.
Lantaran adanya pengalihan kekuasaan tersebut, beberapa pejabat tinggi lainnya di Pyongyang dikabarkan akan diberikan otonomi yang lebih besar.
Hal itu pertama kali dilakukan setelah sembilan tahun Kim Jong-un mengambil alih kekuasaan.
KCNA merupakan kantor berita yang dikelola pemerintah Korea Utara, sebelumnya melaporkan bahwa Kim Jong-un telah melakukan pertemuan dengan para pemimpin tertinggi di negara tersebut. Hasil pertemuan tersebut bahkan sangat dirahasiakan.
Kim Yo-jong tampaknya juga telah siap untuk menggantikan posisi kakaknya. Pasalnya, pada bulan Juli lalu, Kim Yo-jong secara langsung menantang Amerika Serikat(AS).
Ia juga mengatakan bahwa pertemuan AS dan Korea Utara tidak perlu dilanjutkan. Sebab, organisasi Trump telah menunjukkan bahwa mereka tidak mau mengalah dari pendiriannya tentang program senjata nuklir Korea Utara.
"Saya berpandangan bahwa pembicaraan puncak DPRK-AS tidak diperlukan tahun ini dan seterusnya, dan itu tidak menguntungkan bagi kami, kecuali AS menunjukkan perubahan yang menentukan dalam pendiriannya," kata Kim Yo-jong, yang dilansir kantor berita Yonhap beberapa waktu lalu.
Baca juga: Biadab! Pria Ini Pegang Tangan Istri untuk Disetubuhi Temannya Agar Bisa Beli Sabu
"Selain itu, saya pikir kita tidak boleh menerima tawaran pembicaraan puncak tahun ini, tidak peduli seberapa besar keinginan AS, jauh dari kemungkinannya," tambahnya. [*/Prt]