Berita viral terbaru: Puluhan warga Banyumas, Jawa Tengah jadi penambang emas mendadak lantaran kesulitan ekonomi di masa pandemi.
Padangkita.com - Selama masa pandemi Covid-19, banyak orang yang mengalami kesulitan dalam segi finansial.
Alhasil, berbagai upaya mereka lakukan untuk bisa mencukupi kebutuhan hidup. Hal inilah yang sepertinya terjadi pada warga di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng).
Dilansir dari iNews pada Senin (10/8/2020), puluhan warga memanfaatkan kondisi sungai yang surut untuk menambang emas. Aktivitas menambang ini mulai ramai dilakukan oleh warga sejak awal pekan lalu.
Lantaran masa pandemi yang belum kunjung usai, kegiatan ini menjadi alternatif mata pencaharian warga di sana. Dalam sehari saja, warga bisa mendapatkan emas antara 1 hingga 3 gram.
Penambangan emas dadakan itu terjadi di sepanjang sungai Tajum di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang.
Tak hanya warga setempat, orang-orang dari luar desa juga ikut menjadi penambang dadakan saat mengetahui terdapat emas di sungai tersebut.
Biasanya warga akan menambang di sungai yang surut airnya. Tiap tahun, warga setempat memang selalui memanfaatkaan sungai tajum yang surut akibat dampak musim kemarau untuk memburu emas di sana.
Meski begitu, proses penambangan tradisional ini hanya bisa dilakukan pada musim kemarau. Hal itu lantaran pada musim kemarau air sungai akan surut dan memudahkan warga untuk mencari emas.
Dengan menggunakan alat sederhana, yakni penyaring yang dipasang di atas papan penggelontor pasir. Kemudian ada pula sebuah jolang yang mirip kuali dari kayu. Alat itulah yang warga gunakan untuk mencari emas.
Baca juga: Buat Heboh Warganet, Begini Sosok Bocah Mirip Rafathar Main di Gang Sempit
Sementara proses penambangan yang dilakukan warga, yakni dengan mengeruk batu dan pasir kemudan menyaringnya.
Setelah itu, pasir berukuran kecil dimasukan ke jolang atau alat pendulang dan kembali disaring dengan air. Setelah proses ini selesai butiran emas yang berada di antara pasir hitam akan dapat diambil.
Salah seorang penambang, Mamat mengatakan bahwa emas yang mereka peroleh merupakan emas murni. Harga emas tersebut sekitar Rp580.00 per gramnya. Dalam sehari, kata Mamat, mereka bisa mendapat satu hingga tiga gram emas yang sudah siap dijual.
"Iya tiap hari ngambilnya. Kami gali sampai dalam, tinggal nyari hasilnya," ucap Mamat.
Baca juga: Kisah Tragis Miliarder Hong Kong Gemar Kencani Wanita yang Kini Jatuh Miskin
Selama masa pandemi, kata Mamamt, kegiatan menambang emas ini sangat membantu warga. Pasalnya, sebagian besar dari penambang di sana adalah warga yang terkena dampak dalam segi finasial dari Covid-19. [*/Prt]