Padangkita.com - Belum lama ini, warganet dibuat heboh dengan pengakuan salah pengguna media sosial asal Desa Tuyun, Kecamatan Mihing Raya, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Pasalnya, ia mengaku menemukan harta karun berupa keramik buatan China yang menjadi salah satu benda cagar budaya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunung Mas (Gumas), Eigh Manto mengatakan bahwa pihaknya akan akan melakukan pemeriksaan ke lapangan terkait hal tersebut.
“Kami akan melakukan pengecekan ke lapangan, untuk mengetahui kebenaran unggahan tersebut,” kata Eigh Manto yang didampingi Kepala Bidang Pelestarian Cagar Budaya, Permuseuman dan Registrasi Data Yudi Darma pada Senin (12/10/2020).
Kabar mengenai keramik buatan China itu pertama kali beredar di Facebook. Benda cagar budaya berupa keramik buatan China itu seperti piring dan mangkuk. Sementara jumlah yang ditemukan belum bisa dipastikan. Menurut kabar benda tersebut mencapai sepuluh buah.
“Ekskavasi itu seperti kita melakukan rekonstruksi. Di mana benda cagar budaya tersebut ditemukan, lalu kita teliti, apakah di lokasi tersebut dulunya rumah, atau kuburan, atau lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Eigh Manto meminta kepada warga yang menemukan benda cagar budaya agar tidak takut melapor kepada Disbudpar Gumas. Sebab, pihaknya tidak akan mengambil alih benda tersebut. Terutama jika benda tersebut ditemukan di lahan pribadi milik warga.
Pihak Disbudpar Gumas hanya akan memeriksa, mencatat dan mendokumentasikan benda tersebut. Sehingga warga yang menemukan benda tersebut bisa lebih terlindungi.
“Ketika benda tersebut dicuri atau diambil secara paksa, maka ada perlindungan hukum bagi penemu. Jadi jika terdata malah menguntungkan bagi warga yang menemukan benda cagar budaya,” jelasnya.
Eigh Manto juga mengimbau warga yang menemukan benda cagar budaya untuk merawat barang tersebut dengan baik. Usahakan agar benda tersebut tidak rusak dan terawat.
“Yang pasti tidak akan diambil oleh pemerintah, malah untuk mengamankan dan banyak manfaatnya bagi penemu,” tuturnya
Baca juga: Viral, Ponsel Ini Dianggap Lebih Canggih dari iPhone 12 Lantaran Bisa Nonton Tv 'Offline'
Suatu saat jika Gumas punya museum, tidak menutup kemungkinan kita bisa ganti rugi. Bentuknya bisa tali asih atau apapun bentuknya, yang pasti tidak merugikan si penemu,” tambah Eigh Manto. [*/Prt]