Berita viral terbaru : menjadi cantik tentu saja jadi keinginan semua wanita. Namun melakukan berbagai cara hingga hal ekstrim sekalipun dinilai bukan hal yang bijak untuk dipilih.
Padangkita.com – saat ini terdapat berbagai macam produk maupun perawatan agar tetap tampil cantik. Tak jarang kalimat ‘Beauty is Pain’ seringkali diucapkan untuk menggambarkan perawatan kecantikan perempuan.
Selain mengeluarkan uang yang tidak sedikit, berbagai perawatan kecantikan pun dinilai cukup ekstim.
Mulai dari melakukan facial menggunakan alat, mencoba perawatan laser, memakai skin care dengan efek perih di kulit, bahkan hingga melakukan operasi demi bisa mencapai suatu standar kecantikan tertentu.
Dilansir dari Kumparan, pada Suku Surma, yang tinggal di pegunungan Great Rift Valley di dataran barat daya, Ethiopia untuk menjadi cantik sangat sulit.
Jika perempuan lain berusaha untuk menghilangkan bekas jerawat kecil di wajah atau menutupi luka dengan foundation. Namun tidak bagi mereka, disana terdapat standar kecantikan yang cukup aneh. Mereka merasa dirinya cantik dan menarik perhatian pria karena bekas luka yang sengaja dibuat pada kulit mereka.
Wanita di suku Surma bahkan rela menyayat kulit di bagian tubuh seperti dada, perut, tangan, hingga wajah dengan silet atau pisau supaya dianggap cantik oleh para pria.
Ritual kecantikan ini tak hanya dilakukan oleh mereka yang sudah dewasa, anak perempuan mulai dari usia 12 tahun pun sudah harus menjalani tradisi turun temurun tersebut.
Salah seorang fotografer yang pernah mengunjungi Suku Surma, Eric Lafforgue, ia melihat langsung seorang remaja perempuan rela menahan sakit saat ibunya menyayat kulitnya menggunakan silet selama kurang lebih 10 menit.
Menurut kepercayaan mereka, kekuatan anak perempuan dalam menahan sakit menunjukkan bahwa mereka sudah dewasa secara emosional.
Baca juga: Rumah Ini Dijual Secara Gratis Bagi yang Berminat, Kalau Berhantu Tanggung Akibat
Hal ini juga menandakan mereka sudah siap melahirkan anak. Sehingga bilapun banyak darah yang mengalir dan rasa sakit yang disebabkan oleh sayatan, remaja perempuan itu tetap tak bergeming. Bahkan jika mereka terlihat kesakitan, keluarga akan merasa sangat malu.
Saat bekas luka sayatan sembuh, perempuan Suku Surma akan menghiasinya dengan arang atau tumbuhan-tumbuhan yang ditumbuk untuk memberikan warna.
Hal lain yang dipercayai di Suku Surma agar mereka terlihat lebih menggairahkan di mata pria bila mempunyai bekas luka.
Para perempuan juga akan berhias mengenakan aksesori seperti kalung dan gelang warna-warni, serta menambahkan mahkota bunga di kepala saat ada perayaan.
Baca juga: Pria Ini Menyesal karena Hiraukan Ancaman Pacar Akan Bunuh Diri
Tak jarang karena ritual ini terdapat berbagai masalah baru yang muncul seperti adanya korban yang tertular hepatitis karena saling bertukar pisau saat melakukan ritual kecantikan tersebut.
Kemudian perlahan-lahan beberapa keluarga mulai meninggalkan tradisi karena berbagai alasan.
Namun bagi sebagian pria disana masih bertahan dengan pemahaman lama, bahwa perempuan dengan kulit polos tidak cantik. [*/Nlm].