"Saya bahkan sempat main gim itu pada akhir tahun lalu, namun setelah itu tidak ada lagi saya berkomunikasi dengan dia," katanya.
Seperti diketahui, Angga sebelumnya berada di Jakarta untuk menemani istrinya melahirkan. Mereka baru menikah setahun dan telah lama tinggal di Jakarta.
Angga sehari-hari bekerja sebagai kapten kapal tongkang di Pontianak. Sang buah hati baru berumur kurang lebih seminggu. Namun, bos perusahaannya menyuruh Angga untuk kembali bekerja.
"Istrinya habis melahirkan. Dapat telepon dari atasannya. Jadi ke Pontianak untuk kerja kembali. Berkeluarga baru satu tahun. Anaknya baru lahir satu minggu," ujar Ibnu kepada wartawan, Minggu (10/1/2021).
Jadi, Angga pun memutuskan untuk berangkat dari Jakarta ke Pontianak. Ibnu menyampaikan, malam sebelum hari kejadian, Angga sempat melakukan komunikasi terakhir dengan sang ibu.
Pesawat yang ditumpangi Angga rencananya akan berangkat pukul 02.00 WIB dini hari. Saat ditelepon, sang ibu sempat meminta Angga untuk berangkat pagi saja.
"Kontak terakhir sama orang tua sekitar jam sebelas malam. Itu sudah dibilang oleh orang tuanya kok berangkat malam kali. Kan pagi bisa," jelasnya.
Meski demikian, Angga tetap memutuskan berangkat. Namun, apa daya, pesawat yang ditumpangi Angga pun delay hingga siang.
Baca juga: Ini Daftar 5 Warga Sumbar yang Masuk Manifes Sriwijaya Air yang Hilang Kontak
"Karena pesawatnya delay, siang berangkat jadinya. Seharusnya berangkat jam dua pagi, akhirnya delay siang. Pesawat yang sama," tuturnya. [pkt]