Berita viral terbaru: Selama pandemi covid-19 kasus pernikahan dini di Lombok justru meningkat.
Padangkita.com- Akibat dari pandemi covid 19 yang melanda seluruh negara di di dunia menimbulkan berbagai perubahan yang ada. Selain dari bidang ekonomi juga berpengaruh pada bidang pendidikan.
Salah satunya ialah terpaksa belajar mandiri dirumah maupun dilakukannya pembelajaran secara daring.
Dengan diberlakukannya sistem yang demikian membuat sebagian siswa merasa kesulitan untuk memahami berbagai materi yang diajarkan.
Selain itu orang tua juga sering mengeluhkan mengenai pembelajaran yang dilakukan oleh anaknya tersebut. Karena anak menjadi malas untuk belajar Karena rasa jenuh yang melanda.
Hingga orang tua terpaksa melakukan berbagai hal untuk menghilangkan rasa jenuh untuk anaknya.
Namun sejumlah siswa belajar bersama di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), malah melakukan suatu hal berbeda untuk mengusir rasa bosan.
Beberapa siswa justru memilih menikah dini karena justru menganggap terlalu lama belajar di rumah.
Diberitakan iNews, dikatakan jika pada salah satu SMP di Lombok Timur, lima siswa dilaporkan menikah selama proses belajar dari rumah.
Melihat fenomena yang terjadi ini, pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah pernikahan anak didiknya.
Baca juga: Video Call Bugil, Setelah Putus Gadis Ini Diperas Mantan
Padahal pihak Sekolah telah melakukan berbagai sosialisasi yang memberitahukan dampak negatif dari pada pernikahan dini bagi masa depan siswa.
Akan tetapi nampaknya berbagai hal tersebut justru tidak berpengaruh bagi siswa mereka. Memang sebelum pandemi ini juga sudah ada siswa yang memilih untuk menikah dini.
Namun hal tersebut diperparah dengan kondisi belajar daring di rumah. Karena justru memilih untuk bermain HP untuk chattingan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah SDN 5 Denggen Sri Pancarina M, pada Rabu 19 Agustus lalu.
Sementara berdasarkan lapor diterima oleh Kepala Unit Pelayanan Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kabupaten Lombok Timur Nurhidayati mengatakan, ada 15 kasus pernikahan anak sekolah selama pandemi Covid-19. 8 diantara kasus yang dilaporkan terjadi selama proses belajar dari rumah secara online.
Mirisnya lagi, kebanyakan siswa yang memilih menikah Dini masih duduk di bangku SMP dan berusia antara 13 hingga 14 tahun.
Baru-baru ini hanya terdapat dua kasus yang bisa dicegah oleh pihak berwenang hingga tidak terjadinya Pernikahan Dini tersebut.
Baca juga: Cerita Mistis Malam Satu Suro di Waduk Gajah Mungkur
Nurhidayati Melanjutkan jika hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan orang tua selama proses pembelajaran di rumah.
Jadi kebanyakan anak justru menyalahgunakan ponsel yang berakhir dengan pernikahan dini karena seringnya komunikasi dengan sang pacar. [*/Nlm]