Berita viral terbaru: Video viral seorang tentara bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri lantaran merasa tak mendapat dukungan pemerintah.
Padangkita.com - Beberapa waktu lalu beredar video yang memperlihatkan seorang tentara yang menembak dirinya sendiri di Pangkalan Militer Leuchars, Fife.
Tentara yang diketahui bernama Staf Sersan Jamie Ferguson (36) memutuskan mengakhiri hidupnya lantaran merasa pemerintah tak mendengar keluhannya.
Dilansir dari The Sun, Sersan Jamie Ferguson sempat mengungkapkan kekesalannya pada video yang ia rekam sendiri.
"Saya meminta bantuan tetapi tidak ada yang mendengarkan, mereka tidak mengerti," ungkapnya
Selama masa Lockdown akibat Covid-19, sekitar 14 personel layanan dan veteran dikabarkan telah bunuh diri.
Mengetahui kabar suaminya itu, Sammi (50) menuntut Kementerian Pertahanan (Dephan) dan Pemerintah untuk bertanggung jawab atas kasus bunuh diri yang terjadi pada para tentara selama pandemi.
“Kementerian Pertahanan itu menyangkal. Suami saya meminta bantuan tetapi dia diabaikan. Berapa banyak lagi prajurit dan veteran yang harus mati? Perilaku Departemen Perindustrian adalah sebuah skandal dan Pemerintah harusnya malu pada dirinya sendiri," kata istri dari Sersan Jamie Ferguson itu.
Ibu tiga anak itu mengatakan bahwa para prajurit telah mengalami trauma mental. Mereka telah melayani negara, namun akhirnya justru dipecat begitu saja.
“Pesan saya kepada Departemen Pertahanan adalah tolong jangan mengandalkan badan amal untuk menangani masalah kesehatan mental, itu tugas Anda," ujarnya.
Baca juga: Berfoto di Batu Karang, Mahasiswa Asal Bagor Tewas Setelah Dihantam Ombak di Pantai Sawarna, Banten
“Suamiku harus hidup hari ini. Akan ada istri-istri Angkatan Darat yang berpikir bahwa suami mereka baik-baik saja, tetapi yang berencana untuk bunuh diri. Kementerian Pertahanan bersikap seolah-olah ini bukan masalah,” ujarnya.
Menurut laporan, Ferguson diketahui memiliki kesehatan mental yang terganggu. Hal ia miliki lantaran melihat rekannya, prajurit Mathew Talbot (22), dari Pengawal Coldstream, diinjak-injak sampai meninggal oleh seekor gajah tahun lalu.
Bahkan Ferguson pernah berjuang mati-matian bertahan hidup selama dua jam pada operasi anti-perburuan tentara Inggris di Malawi.
“Ketika dia kembali ke rumah dia merasa tegang dan saya mendorongnya untuk pergi ke dokter Angkatan Darat," ujar Sammi.
Sebelumnya, kata Sammi, suaminya itu telah didiagnosis mengalami reaksi stres akut dan memilih menyerah dengan pengobatannya.
“Dia mengatakan dia tidak pernah ingin melakukan pengobatan lagi setelah kejadian itu karena dia percaya bahwa kesehatan mentalnya akan beresiko jika dia melanjutkan," ujarnya.
Baca juga: Heboh Penemuan Kerangka Prajurit Samartia Kuno di Rusia
Lantaran trauma berat yang dialami oleh para prajurit, menyebabkan dari mereka memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Sammi menambahkan bahwa Ferguson sangat terbebani dengan hal tersebut. Suaminya itu hanya berharap mendapatkan semangat dari badan pertahanan yang menaunginya tersebut. [*/Prt]