Berita viral terbaru: Texas alami peningkatan kasus kematian akibat Covid-19 hingga terpaksa 50 jenazah korban disimpan di truk pendingin.
Padangkita.com - Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan jumlah tertinggi penderita Covid-19. Belum lama ini saja, jumlah kematian di Texas akibat virus mematikan tersebut terus meningkat.
Bahkan menurut kabar, saking banyaknya korban yang meninggal, petugas sampai kewalahan, dan krematorium penuh.
Baca juga: Terciduk 'Ngamar' Sama Istri Orang, Oknum Pengacara di Kendari Diamankan Polisi
Seperti dilansir dari Reuters, sejauh ini di Texas memiliki 197 jumlah kasus kematian dan 10.893 pasien rawat inap karena infeksi virus corona.
Selama sepekan terakhir, terdapat peningkatan kasus hingga 60 persen di Hidalgo County, ujung selatan negara bagian yang berbatasan dengan Mexico.
Bahkan menurut perhitungan Reuters, terdapat angka kematian dua kali lipat lebih dari 360.
"Kita harus mengendalikan, virus ini membawa angka-angka kematian. Rumah sakit seperti berada dalam zona perang, mereka (para medis) benar-benar berjuang sekarang," ujar Hakim Wilayah Hidalgo, Richard Cortez.
Lebih lanjut, Cortez menjelaskan bahwa akibat semakin meningkatkan kasus Covid-19, membuat krematorium di Hidalgo county memiliki daftar tunggu hingga 2 minggu kedepan.
Alhasil, jenazah dibiarkan begitu saja, sehingga membuat pemerintah Hidalgo menggunakan truk pendingin untuk menampung 50 jasad.
Lantaran jumlah kasus yang terus meningkat, pejabat dari Partai Demokrat itu, mengeluarkan perintah untuk penduduk setempat agar selalu berada di rumah.
Bahkan, Cortez sempat berselisih dengan Gubernur Texas dari Partai Republik, Greg Abbott, karena kebijakan tersebut.
Baca juga: Tradisi, Saat Gadis Perawan Dipersembahkan untuk Jadi “Budak Dewa”
Pasalnya, Abbott menyatakan bahwa pejabat lokal tidak memiliki wewenang untuk membuat penduduk berlindung dari Covid-19 dengan bertahan tinggal di rumah.
Pejabat medis terkemuka di Hidalgo, Dr Ivan Melendez, menyalahkan langkah Abbott yang mengesampingkan keputusan pejabat setempat. Sebab, keputusan tersebut dibuat karena lonjakan pasien infeksi virus corona di daerah tersebut.
“Apakah saya berpikir bahwa meminta masyarakat untuk tinggal di rumah dapat membantu tim medis saat ini? Tentu saja,” ujar Melendez.
Baca juga: Ini 10 Artis yang Cerai Jadi Janda Kembang
Sejak 10 Juni lalu hingga saat ini, jumlah kematian karena Covid-19 di AS mencapai 1.000 dalam satu hari untuk pertama kali. Tak hanya itu, lebih dari 142.000 orang telah meninggal di negara itu selama lima bulan terakhir.
Berdasarkan perhituangan Reuters, peningkatan jumlah kematian tersebut terjadi di 23 negara bagian. Tiga negara bagian di AS, seperti Florida, Texas dan California, berada di urutan teratas dari 44 negara bagian lainnya. Daerah tersebut terus meningkat berdasarkan analisis Reuters. [*/Prt]