Kasus Aktif di Atas 1.000, Satgas Covid-19 Ingatkan Warga Kota Padang Perketat Protokol Kesehatan

Virus Corona, Covid-19, Berita Sumbar Terbaru, Berita Padang Terbaru, Berita Jakarta Terbaru

Ilustrasi Covid-19 [Foto: pixabay.com]

Berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru: Satgas Covid-19 Nasional ingatkan agar warga Kota Padang memperketat protokol kesehatan, karena angka kasus positif aktif di daerah itu melebihi 1.000 orang.

Jakarta, Padangkita.com – Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan pihak yang berkepentingan dan masyarakat di Kota Padang untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat di seluruh sektor sosial ekonomi yang sudah berjalan.

Masyarakat diminta tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak, dan menerapkan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan agar dapat menekan penyebaran kasus.

Dalam catatan Satgas, Kota Padang termasuk dalam 13 daerah yang kasus aktifnya lebih dari 1.000 orang, sehingga perlu perhatian. Selain kota Padang, daerah yang kasus aktifnya di atas 1.000 adalah Bekasi, Bogor, Kota Medan, Jakarta Utara, Kota Jayapura, Jakarta Pusat, Kota Bekasi, Kota Pekanbaru, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19, Kamis (8/10/2020) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, menyebutkan, kasus pada 13 kabupaten/kota tersebut menyumbang 30 persen dari total kasus aktif secara nasional.

Namun demikian, secara nasional, kata Wiku, penanganan Covid-19 di Indonesia menunjukkan peningkatan secara mingguan. Kondisi membaik terjadi pada kesembuhan, kematian dan kasus aktifnya. Dibandingkan awal pandemi pada awal Maret lalu, peningkatan cukup signifikan terlihat hingga hari ini.

Wiku menjabarkan jumlah kasus aktif per 8 Oktober 2020 sebanyak 64.924 kasus atau 20,3 persen. Penambahan kasus positif 4.850, pasien sembuh 244.060 atau 76,1 persen dan kasus meninggal 11.580 atau 3,6 persen. Dibandingkan rata-rata dunia kasus aktifnya 21,7 persen, kasus sembuh 75,3 persen dan meninggal 2,91 persen.

Wiku merinci kasus aktif atau pasien yang masih menjalani perawatan, cenderung mengalami penurunan cukup signifikan. "Jika melihat kasus kumulatif, angkanya memang terus meningkat. Yang perlu menjadi perhatian adalah kasus aktif, karena kasus aktif di Indonesia cenderung mengalami penurunan setiap minggunya," ujar Wiku.

Ia membandingkan sejak awal pandemi, pada Maret 2020 lalu kasus aktif 91,26 persen kini menjadi 21,05 persen pada awal Oktober 2020. Dari 514 kabupaten/kota, ada 325 kabupaten/kota atau 63 persen yang memiliki kasus aktif paling banyak 50 kasus.

"Ini adalah kabar baik, karena ini adalah prestasi kita semuanya," Wiku mengapresiasi.

Selain itu pada sisi penanganan kematian pasien Covid-19, pekan ini secara nasional jumlah kematian mengalami penurunan sebesar 7,7 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Dibandingkan sejak awal pandemi pada Maret lalu, pemerintah berhasil menekan kematian hingga September lalu, menjadi 3,57 persen.

Secara persentase kematian tertinggi berada di Jawa Timur (7,31 persen), Jawa Tengah (6,08 persen), Nusa Tenggara Barat (5,94 persen), Sumatra Selatan (5,63 persen) dan Bengkulu (5,08 persen). Lalu penyumbang angka kematian tertinggi per 4 Oktober 2020 dari Kalimantan Timur (35), Jawa Barat (25), Sumatra Barat (20), Aceh (17) dan Papua (15).

Kabar baiknya, kata Wiku, dari 514 kabupaten/kota, sebanyak 374 (72,76 persen) kabupaten/kota berhasil menekan angka kematian dibawah 10 orang.

"Kami mengapresiasi provinsi yang berhasil menekan angka kematian ini serta berkontribusi menurunkan angka kematian secara nasional. Namun seperti yang selalu saya ingatkan, satu kematian pun adalah nyawa. Kita tidak bisa mentolerir adanya kematian. Untuk itu menekan angka kematian harus dilakukan dengan segera dan semaksimal mungkin," pesan Wiku.

Meski demikian Wiku mengatakan ada 22 kabupaten/kota yang mendapat
perhatian serius karena memiliki angka kematian di atas 100 orang. Kematian paling banyak terjadi pada penduduk usia 60 tahun ke atas (14,67 persen), usia 45 - 59 tahun (6,11 persen).

Baca juga: Lima Hal Penting Saat Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

Daerah-daerah tersebut adalah Kota Surabaya, Kota Semarang, Sidoarjo, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Kota Makassar, Kota Medan, Gresik, Kota Balikpapan, Kota Palembang, Kota Malang, Kota Banjarmasin, Demak, Pasuruan, Kota Mataram, Kota Manado, Kota Samarinda, Kudus dan Kota Pekanbaru. [pkt]


Baca berita Jakarta terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Bukan Padang, Medan Apalagi Palembang, Ternyata Ini Kota Terbaik dalam Penanganan Covid di Sumatra 
Bukan Padang, Medan Apalagi Palembang, Ternyata Ini Kota Terbaik dalam Penanganan Covid di Sumatra 
Andre Rosiade Dorong lagi Rapat Gabungan DPR soal 3,2 Juta Dosis Vaksin Gotong Royong
Andre Rosiade Dorong lagi Rapat Gabungan DPR soal 3,2 Juta Dosis Vaksin Gotong Royong
Cegah Covid-19 Melonjak lagi, Puan Kembali Ingatkan Tingkatkan Cakupan Booster
Cegah Covid-19 Melonjak lagi, Puan Kembali Ingatkan Tingkatkan Cakupan Booster
Relawan Vaksin Covid-19 meninggal
32 Ribu Nakes di Sumbar Bakal Dapat Vaksin Dosis Keempat
Puan Maharani Dukung Ibu-ibu yang beri Anak ASI Ekslusif Meskipun Positif Covid
Puan Maharani Dukung Ibu-ibu yang beri Anak ASI Ekslusif Meskipun Positif Covid